Bandar Lampung, Intailampung.com — Masuknya beras impor ke Provinsi Lampung bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.dannbsp;
Namun hal ini juga akan berdampak negatif bagi petani. Jika Pemerintah Provinsidannbsp;(Pemprov)dannbsp;Lampung tidak bisa mensirkulasi masuknya beras impor ke Lampung.dannbsp;
Menurut,dannbsp;Sekretaris Komisi II DPRD Lampung, Joko Santoso, beras impor akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, tapi juga akan memberikan dampak negatif bagi petani lokal.dannbsp;Untuk itu, dibutuhkan peran Pemprov Lampungdannbsp; dan bulog dalam mengendalikan ritme perdagangan.
danldquo;Kalau tidak bisa dikendalikan, misal terlalu tinggi di petani lokal akan menjadi masalah baru. Dan ini harus dikaji dengan cermat serta tepat kapan waktunya menggelar operasi pasar,danrdquo; ungkap Joko, di ruang kerjanya, Jumat (23/2/2018).
Kata Joko, impor beras juga saat ini belum bisa dikatakan merugikan para petani, karena belum masuk masa panen.
danldquo;Kalau kebijakan dari eksekutif nantinya cukup bagus maka bisa menekan harga dari kartel. Karena yang menguasai dan bermain belakang cukup banyak,danrdquo; tegasnya.
Menurut Joko, banyaknya kartel-kartel yang tidak bertanggungjawab dalam memainkan harga, karena Lampung menjadi salah satu daerah yang bisa menerapkan swasembada beras.
danldquo;Kami (DPRD) juga sudah meminta kepada pihak eksekutif agar melaksanakan Perda Tata Niaga Distribusi Gabah. Hal ini berguna agar gabah tidak keluar Lampung, dan hanya beredar di daerah sendiri. Jadi yang keluar sudah dalam bentuk beras,danrdquo; paparnya.
Lanjut Joko, dalam waktu dekat ini, Komisi II direncanakan akan langsung meninjau beras impor yang ada di Perum Bulog.
danldquo;Nanti kita lihat langsung, beras impor bagaimana dan beras petani lokal seperti apa. Karena perencanaannya, ke depannya rastra bisa dicukupkan untuk jangka waktu satu tahun,danrdquo; tukasnya.
Untuk diketahui, Beras impor dari Thailand mulai masuk Pelabuhan Panjang, Kota Bandar Lampung, Kamis (15/2/2018) lalu. Bongkar muat mulai dilakukan pada Jumat (16/2/2018) hingga beberapa hari ke depan.
Bongkar muat beras impor tersebut mendapat pengawalan Satgas Pangan Polda Lampung dan Bea dan Cukai Bandar Lampung.(Intai/bbm).