Jakarta, Intailampung.com – Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo menerima langsung Penghargaan atas Penampilan Tarian Cetik Kipas Melinting yang memukau, dalam kegiatan APKASI Otonomi Expo 2022, Kamis (21/7/2022) bertempat di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan
Usai menerima penghargaan, Bupati Lampung Timur, Dawam Rahardjo yang di Dampingi Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi serta Pengurus TP.PKK dan Panitia LamTim. Mengungkapkan Terimakasih atas kerta keras Tim Panitia Dari Kabupaten Lampung Timur yang sudah mendukung Pameran Potensi UMKM dan Tampilan Fashion Show serta Pentas Seni Budaya.
“Semoga dengan dikenalkannya Potensi alam Hutan mangrove dan Produk UMKM Lampung Timur, dapat menambah Semangat Baru menuju Lampung Timur Berjaya”,pungkas Dawam Rahardjo.
Sejarah Tari Melinting
Tari Melinting merupakan tarian klasik khas kerajaan Melinting yang terletak di Lampung bagian Timur. Tarian ini merupakan salah satu tarian tertua di daerah Lampung. Dan diperkirakan mulai muncul ketika agama Islam mulai masuk ke daerah Indonesia. Tarian ini sering dipakai untuk melengkapi beberapa upacara adat yang diadakan oleh kerajaan Melinting.
Sejarah Tari Melinting
Tari Melinting merupakan tarian klasik khas kerajaan Melinting yang terletak di Lampung bagian Timur. Tarian ini merupakan salah satu tarian tertua di daerah Lampung. Dan diperkirakan mulai muncul ketika agama Islam mulai masuk ke daerah Indonesia. Tarian ini sering dipakai untuk melengkapi beberapa upacara adat yang diadakan oleh kerajaan Melinting.
Tarian Melinting biasanya dipakai sebagai pelengkap di acara Gawi Adat, yang merupakan acara Keagungan Keratuan Melinting yang akan diadakan di aula desa atau balai desa.
Zaman dahulu kala, yang boleh menarikan tarian ini hanyalah orang-orang tertentu seperti putra dan putri Keratuan Melinting. Hal ini dikarenakan tarian Melinting merupakan tarian keluarga ratu kerajaan Melinting.
Pada zaman dahulu kala, tarian Melinting digunakan untuk upacara sakral. Pada tahun 1958, tarian ini mendapatkan banyak penyempurnaan dan mulai terbuka untuk bisa dilakukan oleh rakyat sekitar selain keturunan bangsawan Keratuan Melinting. Perlahan-lahan tarian Melinting menjadi salah satu tarian rakyat khas Lampung dan masih bertahan hingga sekarang.
Seiring perkembangan zaman, kini tarian Melinting tidak hanya digunakan untuk upacara sakral saja, tetapi dapat digunakan untuk acara besar seperti penyambutan tamu.
Selain penyambutan tamu, tarian ini juga digunakan rakyat Lampung sebagai ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan. Kini, tarian Melinting telah menjadi tarian pertunjukan, bukan lagi tarian pelengkap upacara.