
INTAILAMPUNG.COM – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) ke 20, sebagai momentum untuk menyerukan pentingnya kesetaraan dan kesejahteraan bagi guru PAUD non formal.
Kesetaraan dan kesejahteraan guru PAUD non formal bukanlah mimpi, melainkan cita-cita yang harus terus kita perjuangkan bersama.
Hal itu dikatakan oleh Kadisdikbud Lamteng, Dr. Nur Rohman, SE, M,SoS.l., pada peringatan dua dekade HIMPAUDI, sekaligus mengadakan seminar nasional, yang dibuka Bupati Lamteng, Ardito Wijaya dan dihadiri Wakil Bupati Lamteng, I Komang Koheri, Ketua Umum PP HIMPAUDI Dr. Betti Nuraini, Ketua GOW Lamteng, Ni Ketut Dewi Nadi Koheri, Ketua DWP Lamteng, dr. Dwi Evayati, serta para organisasi persatuan guru, yang diadakan di Gedung Sesat Agung Nuwo Balak, Gunung Sugih, Selasa (23/9/2025).
Menurut, Kadisdikbud Lamteng ini, HIMPAUDI telah, sedang dan akan terus menjadi suara bersama ditingkat nasional.
Dengan tema “Dua Dekade HIMPAUDI Wujudkan Keselarasan dan Kesejahteraan” dimana tema itu selaras dengan arah pembangunan di Kabupaten Lamteng, yang menempatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas utama.
“Dua puluh tahun HIMPAUDI adalah cerminan dari keteguhan hati, kerja keras, dan cinta kita kepada anak-anak bangsa. Meski penuh keterbatasan, semangat kita tidak pernah padam untuk hadir mendidik, mengasuh, dan membimbing dengan kasih serta keikhlasan,” ungkapnya.
Mudah-mudahan HIMPAUDI merupakan sebagai cikal bakal pendidik ditingkat nasional termasuk di Lamteng, yang mana peserta didik ini 6 tahunnya harus masuk TK. Pendidikan TK ini sudah masuk wajar Diknas 1 tahun, jadi Wajib Belajar itu 13 tahun. Peran guru Himpaudi bisa menyemangati para orang tua agar masuk ke Paud dan berdasarkan Dapodik di Kab. Lamteng dapat terus meningkat.
“Selamat ulang tahun kepada seluruh keluarga besar HIMPAUDI Kabupaten Lamteng, dua dekade perjalanan HIMPAUDI merupakan bukti komitmen dan dedikasi yang kuat dalam mendampingi para pendidik dan tenaga kependidikan PAUD,” ungkap Nur Rohman. (rki)