INTAILAMPUNG.COM – Ketua NGO JPK Koorda Lamteng, Nurwenda Ratu, (Uncu wenda) mengungkapkan kekecewaannya atas kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di sejumlah OPD di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah. Pasalnya dari beberapa SKPD yang hendak di temui tidak berada di tempat saat jam dinas, dengan berbagai macam alasan.
Dia menyebut, hal itu menyoroti kurangnya disiplin dan buruknya pelayanan publik yang berdampak langsung pada masyarakat.
Ia, mendesak Bupati, Ardito maupun Sekda, Welly untuk lebih memperhatikan dan mengawasi kinerja bawahannya, agar bekerja profesional dalam menjalankan tugas.
“Ini akibat tidak adanya bentuk tanggung jawab pimpinan terhadap kinerja bawahannya. Dan inilah yang terjadi, mereka pada sibuk dengan urusan masing-masing, bagaimana mau melayani masyarakat,” celetuk Uncu, Kamis (30/10/2025).
Menurut uncu wenda, di era kepemimpinan Bupati, Ardito saat ini menjadi contoh tidak tegasnya dia (Ardito) dalam memimpin, dan percaya dengan laporan ABS (asal bapak senang). Hal itu akan menjadi bumerang dan menunjukkan tidak berjalannya koordinasi yang baik dengan bawahan, artinya hanya ingin terlihat baik dengan pencitraan di media sosial, namun yang terjadi tidak sesuai seperti apa yang terlihat.
“Saya sebagai masyarakat pribumi Gunung Sugih, merasa sedih melihat keadaan Kabupaten ini bila dibiarkan seperti ini, mau di bawa ke mana Kab.Lamteng, bila kita tidak pernah merasa memiliki. Kita lihat Kec.Gunung Sugih sebagai ibu kota Kab.Lamteng, tidak ada yang berubah, bahkan kita kalah dengan Kabupaten lain, artinya opini dan isu yang selama ini beredar bahwa adanya Pandawa Lima dalam Dinasty pemerintahan Ardito saat ini benar adanya,” ungkap Uncu lirih.
Ketua NGO JPK Koorda Lamteng ini menyebut, pihaknya sebagai ormas dan merasa memiliki Kab.Lamteng ini, mengkritik bukan berarti kami tidak senang atau ada konflik dengan Bupati, namun sebagai bentuk kontrol sosial untuk memastikan pemerintahan berjalan sesuai koridor dan aspirasi masyarakat dapat didengar.
“Kritik ini muncul akibat sejumlah kebijakan kontroversial dan isu korupsi yang memicu aksi protes massa, beberapa waktu lalu di Kejari Lamteng, tentunya hal itu
menjadi sorotan publik. Saya berharap kepada Bupati, Ardito mari kita duduk bersama dengan tokoh dan para sesepuh di Kab.Lamteng ini, untuk mendengar keluh kesah dan apa yang masyarakat harapkan di kepemimpinannya sebagai orang nomor satu di Lamteng ini, sebelum api dalam sekam ini meledak,” pungkasnya. (rki/red)
