Lamban Tangani DBD, Masyarakat Lamteng Resah, Pemkab Lamteng Baru Sosialisasi 3M Plus

Lampung Tengah, INTAILAMPUNG.COM – Gaya kepemimpinan Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto, S.Sos., sangat-sangat santai.

Buktinya, penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Kabupaten Lamteng, menunggu masyarakat mulai resah, dan menginginkan adanya Fogging Fokus. Akibat sudah adanya korban meninggal dunia.

Akibat resahnya masyarakat akan wabah DBD. Pemerintah Daerah mulai sigap dan tanggap. Bahkan tak menutupi fakta Bupati Loekman pun telah mengetahui sudah ada 3-4 orang meninggal akibat DBD.

Terlambat atau tidak. Korban jiwa sudah ada, salah satunya warga masyarakat Kampung Poncowati, Sara Azahra (7) anak dari pasangan Endang (30) dan Ardam (37) meninggal akibat DBD.

Luka mendalam tentu masih terasa. Pasalnya Sara Azahra baru meninggal pada 6 Januari 2019 lalu, dan tepat pada 4 Januari 2019, bertepatan pada hari ulang tahunnya.

“Kami sebagai masyarakat, hanya bisa berharap pemerintah lebih peka dalam mengatasi kondisi dan keadaan yang terjadi. Harusnya setiap tahun musim penghujan perogram kerja tentang penanggulangan Nyamuk DBD sudah dijalankan,” ucap Endang ibu Alm Sara Azahra.

Sementara, Pemerintah Daerah Kabupaten Lamteng baru mulai bergerak dengan membuat sosialisasi program Gertak 3M Plus (Gerakan Serentak Pembrantasan Sarang nyamuk PSN 3 M Plus). Yang disosialisasikan pada Kamis (7/2/2019) hari ini, dari Kampung Terbangi Subing, Kecamatan Gunungsugih, Kampung Bumi Mas Kecamatan Seputih Agung, hingga Kampung Poncowati, Kecamatan Terbangi Besar. Sementara wabah DBD sudah pada awal Januari lalu.

Program Gertak 3M Plus yang di gaungkan Bupati Loekman bersama Dinas Kesehatan dan didukung 39 Puskesmas Se-Lamteng ini, mengajak masyarakat untuk hidup bersih.

Dalam sosialisasi ini, Bupati Loekman meminta Kepala Dinas Kesehatan untuk mengedukasi masyarakat, memberantas DBD tidak dengan fogging fokus. Masyarakat diharuskan menerapkan hidup sehat bersih dengan metode 3M Plus.

  Alumni SMA Pangudi Luhur Buka Bersama Dengan Anak Yatim

“Saya sudah minta kepada Kadis Kesehatan untuk mengedukasi masyakat, memberantas DBD tidak dengan Foging Fokus. Karena tidak akan menyelesaikan masalah. Foging hanya membunuh nyamuk dewasa, jentik tidak akan mati dengan foging. Untuk itu, pelaku ditingkat Kecamatan, Posyandu, bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa foging tidak menyelesaikan masalah hanya membunuh nyamuk dewasa,” ucap Loekman.

“Kadis kesehatan, laporan ke saya, kerena masyarakat sudah resah dengan DBD, masyarakat minta Foging. Saya bilang Foging tidak akan menyelesaikan  masalah,” imbuhnya.

Loekman menambahkan, fogging tidak akan kita kesampingkan tetap kita lakukan itu. Untuk menenangkan keresahan masyarakat. Fogging akan kita lakukan sepanjang masyarakat sudah resah untuk menenangkan itu.

“Karena kita dinilai tidak tanggap. Dengan gerakan bersama, kita peduli dengan masyarakat. Daerah rawan DBD sudah terpetakan. wilayah kita ini banyak air tergenang. Sementara perkembangan Nyamuk Aedes Aegypti akan berkembang di air yang bersih. Ini harus di sosialisasikan ke masyarakat penampungan air bersih tempat perindukan nyamuk, di bak air. yang di sukai,” paparnya.

Sementara itu, PLT Kadis Kesehatan Edy Sunarko, SKM, MKM., mengatakan,  bahwa kasus DBD telah menjadi perhatian serius pemerintah pusat, khususnya juga Lamteng. Untuk itu, Dinas Kesehatan mengajak masyarakat memeragi DBD dengan metode 3M Plus.

“Hingga saat ini dari data Dinas Kesehatan terdapat 119 kasus DBD,” terangnya. (INTAI).

Baca Juga

LAINNYA