Positif, Partai Golkar Usung Pasangan Musa-Dito, Janji Infrastruktur Lamteng Mulus Bakal Segera Terwujud

INTAILAMPUNG.COM – Semangat Partai Golkar menangkan Musa Ahmad dan Ardito Wijaya berkobar dalam Musda ke 10 Partai Golkar Lampung Tengah.

Dalam Musda, Musa Ahmad kembali terpilih sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Lamteng. Ia, memiliki tekat yang kuat bersama Ardito maju sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Lamteng dengan program Lampung Tengah Berjaya.

Bahkan, DPD Partai Golkar telah memutuskan Musa-Dito sebagai pasangan yang diusung partai berlambang pohon beringin tersebut.

“Meski rekom dari DPP tungggal, tapi kewenangan ada di DPD. Kita sudah putuskan, Partai Golkar positif menetapkan Musa-Dito sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Lampung Tengah. Tinggal calon bupati melakukan koordinasi dan mencari partai koalisi. Semakin banyak partai koalisi semakin banyak kemungkinan kita menang,” ucap Ismet Roni, Sekertaris DPD Partai Golkar Lampung.

Dengan bekal program Lampung Tengah Berjaya, Musa-Dito berjanji dalam visi dan misi-nya akan lebih memperioritaskan infrastruktur jalan di Lamteng. “Infrastruktur jalan akan jadi prioritas utama saya, jika saya dipercaya untuk memimpin Kabupaten Lampung Tengah sebagai Bupati,” janjinya pada masyarakat.

Tidak ada yang tutupi, bahwa setiap melakukan kunjungan kerja, Musa-Dito selalu mendengar keluhan masyarakat. Mulai dari infrastruktur jalan masih banyak yang rusak di Lamteng, pelayanan publik, program pertanian, pendidikan dan Kesehatan.

Maka untuk menjawab keluhan tersebut, Musa-Dito berteket maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Lamteng, dengan membawa setumpuk aspirasi dan keluhan dipundaknya, demi Lampung Tengah Berjaya.

Bahkan, untuk menjawab aspirasai masyarakat ini, Musa telah menyiapkan 10 program unggulan bersama Ardito untuk masyarakat Lamteng, dan salah satu program utamanya adalah meningkatkan anggaran infrastruktur.

“Saya janji, karena ini amanah masyarakat Lamteng. Jika saya dipercaya masyarakat untuk memimpin Lamteng, akan saya naikan anggaran infrastruktur dari Rp 200 miliar yang ada saat ini menjadi Rp 600-700 miliar,” tegasnya. (Intai)

Baca Juga

LAINNYA