
INTAILAMPUNG.COM – Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) senilai Rp 8 miliar yang dibangun Dinas PU Perumahan dan Permukiman (Perkim) Pesawaran di tahun 2018 dinilai gagal. Dan diduga hanya menjadi bancakan untuk lahan korupsi. Sebeb, SPAM yang sudah dibangun tidak bisa digunakan.
Kabarnya, masyarakat Kecamatan Kedondong akan menuntut Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona dengan melakukan aksi demo ke Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pesawaran atas kekecewaan proyek yang hanya menghamburkan uang negara tersebut.
“Kalau demo inikan pasti rame kita ikut saja. Sebab kenapa sejak dibuat air belum bisa di rasakan masyarakat, pernah sekali saya nadahin air itu dapat setengah ember cet putih yang gede itu, alhamdulilalah cukup kalau buat basuh muka saja,” ungkap warga Desa Pasar Baru Dusun Kebon Pisang Kecamatan setempat, Safri (63) Pada kamis (13/2/24).
Safri juga mengatakan, SPAM ini sudah satu tahun tidak ada manfaat untuk masyarakat bahkan ia mengaku untuk memenuhi kebutuhan air bersih 6 keluarga nya dengan membuat sumur sendiri.
Ia menjelaskan, keberadaan SPAM tersebut tidak pernah ada sosialisasi baik dari Dinas terkait dari Kabupaten Pesawaran. Mereka tahu hanya dari para pekerja bahwa ada pemasangan pipa SPAM dan airnya gratis.
“Untuk sekarang ini, sebenarnya butuh enggak butuh karena kebanyakan warga sudah pada buat sumur gali masing masing setiap rumah. Sayang aja kalau buat proyek kayak gini enggak bisa dinikmati oleh masyarakat, “ujarnya.
Sementara warga setempat lainnya Zainal (45) geram dengan progam SPAM sampai memakai miliaran rupiah, namun tidak sama sekali warga merasakan secara maksimal.
“Kalau saya segelaspun airnya tidak pernah saya nikmati karena airnya menang enggk ada sejak dipasang pipa disini,” katanya.
Dirinya juga mengaku seolah kerjaan ini dikatakan kerjaan siluman. Sebab kenapa, dari awal pembuatan petugas dari Dinas memberi tahu terhadap warga.
“Itu pipa airnya hanya sampai di depan jalan enggak sampai ke dalam rumah panjangnya paling cuma satu meter setengah. Hanya srayat aja supaya dana bisa cair dan tidak ada petugas Dinas 1 pun memberi tahu terhadap warga,” ujarnya.
Terpisah RT 13 Dusun Kebon Pisang Aliyudin mengatakan bahwa SPAM di bangun sama sekali warga tidak merasakan manfaat air SPAM yang dibangun oleh Pemkab Pesawaran.
“Semua warga di RT 13, belum pernah menikmati airnya. Dulu pertama pernah saya, setengah hari hanya dapat setengah ember karena airnya hanya menetes saja, setelah itu sampai sekarang airnya enggak ngalir lagi,” kata Aliyudin.
Disini juga ia menjelaskan penyediaan air SPAM tidak ada manfaat, anehnya lagi tidak ada pemeriksaan dari petugas baik itu dari Desa, Kecamatan bahkan Pemda Pesawaran.
“Jangan jangan pihak dari Desa juga enggak tahu ada proyek ini, karena belum pernah di kasih tahu dari Desa atau kecamatan keberadaan proyek ini. Sekarang bahkan semua meteran yang ada dipipa airnya pada hilang, ” pungkasnya
Sampai berita ini diturunkan baik Bupati Dendi Ramadhona melalui Dinas terkait maupun pihak rekanan belum dapat di konfirmasi.
Sebelumnya proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) tahun 2022 di sejumlah Desa di kecamatan Kedondong dan Way Khilau kembali mencuat melalui akun tiktok pesawaran_maju.
Dalam akun itu tertulis Pesawaran darurat proyek SPAM Rp 8 miliar gagal? Proyek SPAM Rp 8 miliar anggaran tahun 2022 gagal di Kecamatan Kedondong dan Way Khilau di 4 Desa.
Kami rakyat Pesawaran meminta kepada KPK dan Kejaksaan Agung untuk segera periksa dan Audit semua proyek Bupati Dendi Ramadhona dari tahun 2015-2025.
Rakyat Pesawaran menderita, dari semua projek Pesawaran tidak ada sama sekali pembangunan dan pembayaran banyak tertunggak.
Postingan terkait proyek SPAM SPAM yang gagal tersebut mendapat beragam komentar dari warga net diantara, dari akun @Ismail
“Periksa & Tangkap Dendi… kalau proyek tersebut gagal, “katanya.
Hal berbeda diungkapkan oleh akun @ocoy dia menyebutkan kepada Dina PUPR Pesawaran mundur karena proyek tersebut bermasalah.
“Kadisnya saat itu mengundurkan diri karena proyek itu, “katanya.
Akun lain @Patih_puma meminta agar proyek SPAM dilakukan pemeriksaan oleh APH.
“Priksa KPK,”ujarnya singkat. (**)