
Ket, Foto : Kadis KPTPH Lamteng Jumali, SP, M.IP.
INTAILAMPUNG.COM – Dalam rangka mendukung Asta Cita Ketahanan Pangan yang digagas Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, melalui swasembada pangan.
Pemkab Lamteng, menargetkan penambahan luas tanam di Tahun 2025 hingga 206 ribu Hektar dengan target produksi gabah mencapai 1 juta ton. Dimana luas baku sawah di Lamteng, yaitu 69.018 Ha, artinya Lamteng, harus melakukan penanaman sebanyak 3 kali dalam 1 tahun.
Dari keterangan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, (KPTPH) Kab.Lamteng, Jumali, SP, M.IP menyebut bahwa saat ini MT 1 sudah mencapai 114.000 Ha dengan rincian padi sawah 100.113 Ha dan padi ladang 23.884 Ha, untuk mencapai target kita, masih ada kekurangan seluas kurang lebih 50 ribu Ha yang harus di capai hingga akhir tahun.
“Untuk mencapai itu, pentingnya peningkatan produksi pangan dan diversifikasi tanaman. Serta mendorong pengembangan teknologi pertanian modern dan kolaborasi antar pihak,” tutur Jumali, Jum’at (9/5/2025).
Sementara lanjut dia, ada beberapa poin penting yang mungkin perlu ditingkatkan dalam rangka swasembada seperti, peningkatan produksi tanaman pangan pokok seperti padi, jagung, dan kedelai untuk memenuhi kebutuhan lokal dan nasional.
Kemudian viversifikasi tanaman yang memiliki potensi di wilayah pertanian tersebut, seperti buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias.
“Lalu dalam penerapan teknologi pertanian modern, seperti penggunaan pupuk organik, pestisida ramah lingkungan, dan teknologi irigasi yang efisien. Ditambah kolaboras dengan berbagai pihak, seperti kelompok tani, peneliti, lembaga pendidikan, dan pemerintah daerah untuk meningkatkan ketahanan pangan,” ungkapnya.
Selain itu pengembangan sumber daya manusia perlu menjadi acuan yang bertujuan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bidang pertanian, agar pengembangan desa swasembada pangan dapat menjadi target pengembangan desa swasembada pangan di wilayah Lampung Tengah.
“Tentunya final dari semua program tersebut adalah bagaimana untuk dapat memasarkan produk pertanian itu baik melalui pasar lokal maupun pasar yang lebih luas. Kita berharap khususnya wilayah Gunung Sugih Raya, dapat mencapai swasembada pangan dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia,” pungkasnya. (rki)