img-20181004
Lampung Tengah, INTAILAMPUNG.COM – Akibat melihat tontonan cara menyayat-nyayat tangan dengan silet di Hendphone (HP)

Lampung Tengah, INTAILAMPUNG.COM – Akibat melihat tontonan cara menyayat-nyayat tangan dengan silet di Hendphone (HP) Android, melalui aplikasi Yotube. Sebanyak 41 siswa-siswi SMPN 1 Gunungsugih, Lampung Tengah (Lamteng) teropsesi dan mempraktekannya.

Akibat peristiwa tersebut, SMPN 1 Gunungsungih Lamteng, sontak heboh. Lantaran banyak dugaan siswa menyayat tangan usai minum Torpedo. Sebagaimana yang terjadi di Pekanbaru, Riau terdapat sebanyak 56 anak menyayat tangannya seusai minum Torpedo.

Namun setelah di konfirmasi, melalui Kepala sekolah SMPN 1 Gunungsugih Suharno mengatakan, bahwa sebanyak 41 anak didiknya yang diketahui menyayat tangannya sendiri, bukan akibat pengaruh minuman Torpedo. Melainkan akibat anak teropsesi atau terpengaruh tontonan yang dilihatnya melalui Youtube.

dannbsp;”Anak anak yang menyayat tanganya ini, saya katakan bukan akibat meminum Torpedo. Jika ada yang mengatakan usai meminim Torpedo anak menyayat tanganya itu Hoax. Ini murni anak teropsesi dengan tontonan yang dilihatnya di Youtube. Karena banyak anak yangdannbsp;saya tanya, mengaku melakukan itu dirumah,” ucap Suharno, saat di jumpai di ruang kerjanya, Kamis. (4/10).

Atas kejadian ini, kita langsung berkordinasi dengan pihak puskesmas, Dinas Kesehatan Lamteng, Camat, Lurah dan Polsek Gunungsugih setempat. Karena kondisi seperti ini terjadi juga di Pekanbaru, tentu kita khwatir anak anak ini terkena efek samping dari seusai meminum Torpedo.

Kemudian kita ambil sempel minuman Torpedo, yang langsung kita serahkan ke Dinas Kesehatan, dinas langsung berkolaborasi dengan BPPOM untuk di teliti. Namun, katanya, kandunganya sudah pasti sama dengan BPPOM pekan baru, karena mereka sudah meneliti terlebih dahulu. Yakni minuman ini mengandung dan benzoat.

Dikatakan Suharno, bahwa sebelumnya ia juga beranggapan bahwa anak yang menyayat tanganya tersebut akibat usai meminum Torpedo.dannbsp;

  Kapolres Lamteng Pimpin Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 dan Vaksinasi

“Waktu itu saya juga kaget, karena saya memergoki langsung anak yang minum torpedo, lalu saya lihat tanganya banyak bekas luka sayatan. Namun setelah saya tanya, kapan kamu menyayat tangan ini, Jawab anak sudah lama pak di rumah,” kata Suharno ketika menanyai anak didiknya.

Setelah itu, kita periksa semua siswa-siswi dan ternyata sangat mengejutkan. Hari pertama, Selasa (2/10) kemarin, kita dapati ada 33 siswi (perempuan) dengan luka sayatan di tangan. Di hari kedua Rabu (3/10), kita kembali melakukan pemeriksaan dan kita dapati ada 8 siswa (laki-laki) juga terdapat luka yang sama di tangannya hingga totalnya ada 41 siswa-siswi yang menyayat tanganya.

“Mereka ada yang menyayat-nyayat tanganya di rumah ada juga yang di sekolah. Karena terpengaruh dengan teman lainnya. Dibujuk kamu berani gak kayak saya, di seliet-silet tangannya, akhirnya ikut ikutan. Mereka menyayat tangan bukan hanya megunakan silet, tapi ada juga yang mengunakan pecahan kaca dan jarum pentol,” terangnya.dannbsp;

Lanjut kata Suharno, kita memprediksi perilaku anak-anak ini, dilakukan sudah lama. Karena saat kita periksa ada yang bekas lukanya sudah lama ada yang baru. Dan baru ketahuan kemarin dan langsung kita ambil tindakan dengan memanggil pihak orang tua/wali murid siswa yang bersangkutan.dannbsp;

“Hari ini, Kamis (4/10) pak Bupati Loekman di dampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, Puskesmas, melakukan sidak mengecek kondisi anak-anak. Pak Loekman sudah menghimbau agar sekolah berkordinasi dengan instansi terkait, agar sekolah menghimbau pada pedagang agar menjual makanan sehat dan menjaga kenakalan anak,” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, dua siswi SMPN 1 Gunungsugih, (Rara dan Rere) “bukan nama sebenarnya” saat di tanya keduanya mengaku teropsesi dengan tontonan tutorial Youtube “menyayat tangan dengan silet agar tidak sakit” lalu kemudian diperagakannya.

  Sempat Tak Diperbolehkan Ke ICU, Sub Humas RSUDAM Tindak Lanjuti Keluhan Pasien Kangker Payudara

Sementara itu, Kepala Puskesmas Gunungsugih Lamteng Yulianti Nilawati mengatakan, bawa dari 41 siswa yang menyayat tangannya tersebut, langsung dilakukan pemeriksaan.dannbsp;

“Kita langsung lakukan pemeriksaan, terkumpul 33 siswi perembuan dan 8 siswa laki-laki, yang kemudian langsung kita obati dan kita lakukan pendekatan secara spikologis,” ucapnya.dannbsp;

Terkait, produk minuman (Torpedo-red), sempel kita sudah serahkan ke pihak Dinas Kesehatan dan pihak Dinas susah berkordinasi dengan BPPOM.

“Memang seharusnya minuman Torpedo tidak boleh di konsumsi (diminum) pada anak di bawah umur, ibu hamil dan lansia. Karena mengandung benzoit yang mengakibatkan orang senang dan semangat, minuman ini juga menimbulkan ketagihan, mereka bilang bisa tiga kali sehari saat kita tanya,” terangnya.

Akan tetapi, kita sudah periksa secara medis. Untuk persoalan 41 siswa-siswi yang menyayat tanganya dengan silet, pecahan kaca dan jarum pentol, itu murni dampak halusinasi, yang kita sebut secara spikologis terpengaruh dengan Youtube.dannbsp;dannbsp;

“Kita berharap kejadian ini tidak terulang, secara kesehatan tentu merugikan. Jika sering akan terjadi inveksi,” pungkasnya. (Tim/Intai).

Copyright © INTAI LAMPUNG. All rights reserved. Terima kasih atas kunjungan Anda. | Best view on Mobile Browser | ChromeNews by AF themes.