IMG-20181109-WA0019

Tri Mulyani (40), warga Jalan Pangeran Antasari, Bandarlampung, terbaring lemas di Klinik Mitra Anda, akibat sekujur tubuhnya seperti melepuh pasca menjalani operasi caesar di RSUD Dr. A Dadi Tjokrodipo.

BANDARLAMPUNG, INTAILAMPUNG.COM – Tri Mulyani (40), warga Jalan Pangeran Antasari, Gang Man II, Kelurahan Kalibalau Kencana, Kedamaian, Bandarlampung, sekujur tubuhnya seperti melepuh paska menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. A Dadi Tjokrodipo.

Suami Tri, Marzuki (49) menceritakan, gejala aneh itu bermula ketika istrinya usai menjalankan operasi caesar tiga bulan lalu, lantaran bayi yang ada dalam kandungan istrinya meninggal dunia.

Setelah menjalani operasi caesar, istrinya mulai mengalami gejala sakit pada tulang dan gatal disekujur tubuhnya.

“Pada 7 Agustus lalu, istri saya kan operasi caesar. Namun bayi didalam kandungannya sudah dalam posisi meninggal. Sekitar sebulan sesudah operasi, dan obat yang diberikan dari pihak rumah sakit sudah dikonsumsi habis, mulanya istri saya mengeluhkan rasa sakit pada tulang dan gatal di bagian tubuh” tutur Marzuki saat dihubungi melalui telepon, Jum’at (9/11/2018) pagi.

Setelah mendengar keluhan Sang Istri, Marzuki langsung membawa kembali istrinya ke RSUD Dr.A Dadi Tjokrodipo untuk melakukan kontrol pemeriksaan. Sesampainya disana, pihak rumah sakit langsung melakukan tindakan. Namun tidak dilakukan rawat inap.

“Setelah sampai Rumah Sakit, diperiksa kadar gula, lalu diberi infus, habislah setengah botol infus, kami diperbolehlan pulang oleh pihak Rumah sakit karena tidak ada apa-apa dengan isteri saya dan diberi obat saja,” kata marzuki

Setelah beberapa hari istrinya mengkonsumsi obat dari Rumah Sakit tersebut, keadaan Istrinya malah semakin parah. Mulai timbulnya bintik-bintik merah dan membengkak di sekujur tubuh.

“Setelah beberapa hari istri saya meminum obat dan saya tunggu reaksi obat itu, setelah empat hari munculah penyakit itu bintik-bintik merah disertai membengkak di sekujur tubuh istrinya,” tuturnya seraya menangis

Melihat kondisi sang istri yang semakin parah, Marzuki kembali membawa istrinya tersebut ke RSUD Dr. A Dadi Tjokrodipo. Setelah diberi tindakan, pihak Rumah Sakit, menyarankan pihak keluarga untuk merujuk ke RS DKT Bandar Lampung karena tidak ada Dokter Spesialis Kulit.

  Dapat Rapot Merah dari Ombudsman, Pesawaran Berniat Berbenah

Sampai RS DKT Bandar Lampung, Tri Mulyani di rujuk ke RSUD Abdul Muluk, karena di RS DKT pada saat itu disampaikan pihak rumah sakit sedang penuh.

“Saya membawa Istri Saya ke RSUD. Dr. A Dadi Tjokrodipo lagi. Namun setelah diperiksa, pihak Rumah Sakit Menyarankan untuk ke Rs. DKT, karena disini tidak ada dokter spesialis kulit kata pihak Rumah Sakit kepada Saya, sampai RS. DKT, saya dirujuk lagi ke RSUD Abdul Moeloek. Karena tidak ada ruangan, isteri saya tidak diberi tindakan serius. Disuruh berobat jalan,  padahal persyaratan administrasi sudah saya siapkan seperti KK dan KTP, kalau BPJS memang saya belum punya,” ujarnya.

Sampai saat ini, beberapa usaha yang dilakukan Marzuki untuk kesembuhan Istrinya yang semakin memburuk pasca operasi caesar belum mendapatkan pelayanan serius dikarenakan faktor kesulitan ekonomi.

Sedangakan, dengan menggunakan pasilitas pemerintah yang bersyaratkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), di Kota Bandar Lampung ini, diduga tidak mendapatkan pelayanan serius.

Diketahui, saat ini Tri Mulyani sedang menjalani perawatan di Klinik Mitra Anda yang berada di Rajabasa Kota Bandar Lampung. (Riki/Intai).

Copyright © INTAI LAMPUNG. All rights reserved. Terima kasih atas kunjungan Anda. | Best view on Mobile Browser | ChromeNews by AF themes.