Bambang Suryo
JAKARTA – Manajer Persekam Metro FC, Bambang Suryo, mengaku tidak tahu-menahu terkait hukuman yang ia terima dari Komisi Disiplin (Komdis) . Menurutnya, hukuman tersebut agak membingungkan dirinya.
Bambang mendapat hukuman dari PSSI karena dituduh berusaha menyuap pelatih PS Ngada yakni Kletus Marselinus Gabhe, yang bertemu Persekam Metro FC di Liga 3 2018. Akibatnya, ia harus menerima sanksi seumur hidup dengan dilarang melakukan aktivitas di ruang lingkup sepakbola nasional. Akan tetapi, Bambang merasa ada keanehan dengan hukuman yang ia terima pada saat ini. Pasalnya, ini bukan yang pertama kali dan sudah menerima hukuman serupa pada 2015.
Baca Juga
Baca juga“Saya jujur saja bingung, dihukum seumur hidup karena masalah match fixing di 2015, terus sekarang juga dilanjutkan lagi masalah match fixing lagi. Saya kan bingung, terus kasus saya dengan tim Ngada itu kelanjutannya apa. Kan saya hanya ingin membuka tabir apa adanya,” ungkap Bambang kepada Okezone melalui sambungan telefon, Jumat (28/12/2018).Bukan hanya itu, Bambang mengibaratkan posisinya saat ini seperti semut yang tengah diinjak-injak oleh gajah. Bahkan ia sendiri mengaku tidak ada pemanggilan dari pihak PSSI. Karena itu, ia menegaskan ingin tetap membongkar kasus match fixing yang terjadi di persepakbolaan Indonesia saat ini.
“Saya ini apa sih mas. Saya ini semut yang sudah diinjak-injak sama gajah, makanya ini ingin membuktikan. Tolonglah saya dipanggil dulu ke komdis atau bagaimana. Ini belum dipanggil, tapi katanya sudah dipanggil, lah melalui siapa?,” tutupnya.
Sumber: Okezone Bola
