Kantor Kadinkes Kota Bandar Lampung
Bandar Lampung, Intailampung.com-Pemborosan anggaran di Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Satuan Kerja Dinas Kesehatan (Dinkses) patut ditelisik oleh aparat penegak hukum.
Berdasarkan data dihimpun Dinkes mengalokasikan belanja modal pengadaan sarana dan prasarana sound system sebesar Rp300 juta. Pemborosan yang dimaksud terkait pengadaan sound system untuk berbagai keperluan.
“Pemborosan ini tentunya sangat mencurigakan. Ditengah-tengah keadaan ekonomi yang begitu tak begitu kondusif,” kata Koordinator Aliansi Lembaga Analisis Kebijakan dan Anggaran (ALASKA), Adri Zulpianto, Selasa (10/9/2019).
Apalagi, lanjutnya, pengadaan sound system tidak terlalu signifikan dalam mengubah nasib rakyat.
Anggaran sebesar itu seharusnya bisa dimanfaat untuk kepentingan atau kegiatan yang berguna untuk masyarakat.
“Sound system itu kan tidak terlalu penting, apalagi dengan nilai yang fantastis sebesar,” tambahnya.
Temuan ini jika ditelisik secara serius akan membukakan mata masyarakat tentang track record pemimpinnya.
Jika hal ini dapat dibuktikan sebagai pemborosan anggaran, maka elektabilitas dan kepercayaan masyarakat akan merosot tajam.
Namun saat dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Edwin Rusli sedang tak berada ditempat meskipun kendaraan dinas ada dilokasi.
“Bapak lagi rapat di kota,” kilah staf laki-laki tersebut.
Begitupun ketika dikonfirmasi Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Asnah tak berada ditempat.
“Bu Asnah juga tidak ada. Begitu pagi rapat langsung ke puskes keliling,” ujarnya.
Sebelumnya belanja pengadaan alat-alat kedokteran gigi pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung diduga tidak pernah transparan. Hal ini setelah awak media ingin melakukan konfirmasi.
Berdasarkan sumber yang dihimpun Dinkes mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp576 juta yang berasal dari APBD 2019, yakni belanja pengadaan alat-alat kedokteran gigi pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung. (Bor)
