Bandar Lampung, Intailampung.com-Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung mencatat harga gabah kering giling (GKG) di Lampung turun sebesar Rp645.58 per kg. Sebelumnya harga GKG dari harga awal Rp4.672,61 per kg menjadi Rp4.027,03 per kg.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Kusnardi mengatakan, harga GKG memang sering terjadi penurunan di daerah ataupun juga berlaku secara nasional.
“Fluktuasi harga memang sering terjadi. Harga gabah kita memang sedang turun, secara nasional juga turun semua, dan itu biasanya kita temui di bulan Maret, April. Ini terjadi karena sudah hukum ekonominya,” kata Kusnardi di Balai Keratun, Pemprov Lampung, Senin (5/4) .
Menurutnya, fluktuasi harga adalah asuransi bagi para petani karena semakin besar resiko yang dihadapi maka semakin besar harga yang didapat masyarakat.
“Jadi memang seperti itu lah pertanian dan fluktuasi harga itu adalah asuransi bagi petani semakin besar resiko semakin besar harganya ,” ujar dia.
Kemudian, ia berpendapat, untuk mengatasi persoalan itu Pemprov Lampung terus melakukan dan mendorong pemulihan gabah di tingkat petani dan tingkat giling melalui program-program yang telah dibangun.
“Upaya-upaya kita yakni selalu melakukan dan mendorong pemulihan gabah di tingkat petani melalui program lembaga usaha mandiri, serap gabah (Sergab) yang bekerjasama dengan Bulog, koorporasi kelembagaan dan memberikan bantuan baik itu lantai jemur dan sebagainya,” jelasnya.
Ia berharap, dari semua upaya yang dilakukan pemerintah dapat membantu masyarakat terutama petani yang ada di Lampung.
“Jadi semua cara sudah kita lakukan dan mudah-mudahan cukup kuat iya karenakan ini komoditas yang paling banyak dibutuhkan dan diatur juga,” harapnya.
Sementara, stok beras di Lampung terbilang aman dalam menjelang puasa 2021 dan cukup untuk tahun ini.
“Yang penting kita cukup makan nasi berarti stok beras kita cukup untuk saat ini. Produksi kita mencukupi untuk di Lampung bahkan lebih. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan untuk komoditas yang lain mudah-mudahan ikut membaik,” pungkasnya (Bong)