
INTAILAMPUNG.COM – Perpisahan siswa siswi kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, diiringi dengan penampilan kreasi seni Pelajar Pancasila.
Kegiatan ini pun dibalut dengan Panen Raya Hasil Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”
Guru Wali Kelas 6 SDN 1 Astomulyo, Margereta Budi Prasetiawati, S.Pd., mewakili Kepala Sekolah Dalijo, S.Pd., mengatakan, bahwa dalam acara pelepasan dan perpisahan siswa siswi kelas 6 ini, berbagai kreasi seni ditampilakan. Diantaranya ada pentas seni tari, musik dan seni cerita drama yang semuanya ditampilkan oleh anak-anak kelas 1 sampai kelas 6.
“Jadi dalam acara perpisahan kelas 6 ini, kami menampilkan bebagai kegiatan dari anak-anak, hasil kreasi mereka dari kegiatan seni,” jelasnya, Kamis (30/05/2024).
Sementara, untuk mendukung kurikulum merdeka, yang berkaitan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), kita adakan market day. Dimana sekolah membuka stan-stan bazar, dengan menjual hasil karya seni yang dibuat oleh anak-anak, kerjasama dengan orang tua, yang disitu juga ada berbagai jajanan Nusantara.
“Nah, dari hasil penjualan itu, nantinya akan dialokasikan sebagai dana bakti sosial, yang kami agendakan setiap tahun. Untuk memberi sedikit sumbangsih kami, bagi orang-orang yang membutuhkan,” ucapnya.
Margereta menyampaikan, bahwa pihaknya ingin memberikan pembelajaran kepada anak-anak bagaimana berwira usaha, bekerja untuk bisa membantu orang lain.
“Kalau biasanya kami lihat bantuan dengan meminta sumbangan, tapi disini kami menekankan bagaimana sih kita berusaha dengan jerih payah sendiri supaya mereka bisa berharga,” jelasnya.
Margereta berharap, para siswa siswi yang telah lulus kedepannya dapat menjadi anak-anak yang lebih baik lagi, menjadi orang orang yang sukses, yang berguna bagi keluarga merek, bagi agama mereka, terutama bagi bangsa dan negara.
Sementara saat ditanya terkait konsep pembelajaran Pelajar Pancasila yang diterapkan di SDN 1 Astomulyo, terpisah, pelaksana kegiatan yang juga Guru Wali Kelas 4 SDN 1 Astomulyo, Asri Windu Paramasastri, S.Pd. Gr., mengatakan, bahwa dalam penerapan belajar P5, pendidikan kerekter lebih diutamakan.
“Konsep belajar P5 ini adalah pendidikan untuk karakter anak, pertama kali yang di didik itu karekter, bukan selalu tentang nilai. Kita menerapkan konsep juga dengan orang tua itu, anak yang berhasil itu belum tentu yang harus rangking satu. Jadi karekter anak dulu yang kita bentuk apalagi sekolah dasar. Jadi kalau sekolah dasar, menurut saya itu karakternya, bagaimana mengelola emosinya, tanggungjawabnya, disiplinnya,” terangnya.
Dari segi ketrampilan pun, kata Asri, anak-anak diajarkan untuk disiplin, punya tanggungjawab dan yang paling utama adalah rasa percaya diri.
“Semua anak memiliki potensi, jadi saya menerapkan ke anak-anak itu memiliki rasa percaya diri, jadi mereka akan timbul bakatnya. Contoh bakat melukis, menyanyi, jadi semua anak itu memiliki bakat. Dengan cara berlatih keseharian kita terapkan semua,” bebernya.
Seperti halnya, pentas seni yang ditampilkan dalam acara, untuk tema kelas 4 tadi, itu temanya anti buli. Apalagi kan sekarang banyak kasus pembulian, pelecehan. Kita dari hal yang sederhana dulu untuk pengenalan ke anak sd tidak boleh menghina teman. Karena membuli itu bukan sekedar memukul, dari verbal kata kata atau julukan teman temannya, itu juga termasuk pembulian.
Dalam pentas kreasi seni Pelajar Pancasila, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6, kita ajarkan kepada anak anak untuk menampilkan kreativitasnya masing masing, mulai dari kelas 1 ada penampilan tarian, yang lebih ke tarian ceria gembira.
Untuk penampilan kelas 2 diajarkan not, agar mengetahui dan bisa membaca not, jadi saat pentas memainkan pianika.
Kelas 3 menampilkan tarian Pelajar Pancasila. Kelas 4 drama musikal, karena masuk dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), jadi kelas 4 ini juga membuat karya seni dari daur ulang yang ditampilkan dalam stan bazar.
Kemudian, untuk kelas 5 penampilan pentas bernyanyi mengenalkan maple jadi anak anak tidak hanya bernyanyi tapi tahu tempo nada lagunya, dan terakhir untuk kelas 6 menampilkan tari Sigeh Penguten dan tari kreasi. (*)
Laporan : Redaksi Intailampung.