F-Porang

INTAILAMPUNG.COM-Harga porang di Lampung mengalami kenaikan yang sangat signifikan dalam satu bulan terakhir.

Jika sebelumnya harga umbi porang pada bulan Juni 2024 diangka Rp.2 ribu per kilogram, kini harganya melonjak tajam mencapai Rp.6 ribu per kilogram. Sedangkan untuk buah porang sendiri saat ini dihargai Rp.30 ribu per kilogram.

Salah satu pengepul porang di Kabupaten Tanggamus, Lampung Alkurni mengatakan harga tersebut masih bisa kembali naik tergantung banyaknya jumlah barang yang diterima.

“Bisa kena harga Rp.6.500 per kilogram kalau barangnya diatas dua ton. Diatas 8 ton kami kasih harga Rp.7 ribu per kilogram. Kalau dibawah 2 ton kami hargai Rp.6 ribu per kilogram. Karena kami memperhitungkan biaya akomodasi pengiriman ke pulau Jawa, ” kata Alkurni, ahad (21/7).

Dijelaskan Alkurni, penyebab mahalnya harga porang belakangan ini dikarenakan rendahnya hasil produksi akibat tidak ada lagi petani yang menanam. Hal itu dianggap wajar, mengingat harga porang sejak beberapa tahun belakangan ini memang merosot tajam hanya sebesar Rp.2 ribu per kilogram. Sementara, permintaan dari masyarakat, khususnya perusahaan yang berada di pulau Jawa sangat tinggi.

“Stok barang tidak ada, karena petani sudah banyak yang tidak menanam porang, trauma dengan harga sebelumnya yang hanya Rp.2 ribu per kilogram, ” ujarnya.

Dirinya menerangkan, pada tahun 2019 silam menjadi awal munculnya porang di Lampung, saat itu tanaman dengan nama ilmiah Amorphophallus muelleri itu sempat menjadi primadona baru bagi petani di Lampung.

Pasalnya, harga porang saat itu sangat menggiurkan. Untuk umbinya saja dihargai sebesar Rp.15 ribu per kilogram dan untuk buahnya mencapai harga Rp.500 ribu per kilogramnya.

Namun, pada tahun berikutnya harga komoditi satu ini terus mengalami kemerosotan. Hingga paling parah, terjadi pada tahun 2021 sampai pertengahan tahun 2024 ini, porang tidak lagi berharga.

  M. Sholeh : Mobil Dinas Umum yang Hilang, Randis Suhartono Kadis Kominfo

“Petani menjadi takut untuk menanam, harga umbi porang sejak tahun 2021 hilang harga hanya Rp.2 ribu per kilogram. Tentu saja petani tidak ada yang mau tanam. Karena dengan harga rendah seperti itu, tidak bisa menutup biaya operasional, ” sergahnya.

Sementara itu, untuk komoditi perkebunan lainnya seperti kopi dan cokelat asal Lampung cenderung terus mengalami peningkatan harga.

Saat ini harga cokelat per kilogramnya mencapai Rp.120 ribu, yang sebelumnya hanya Rp.70 ribu per kilogram.
Sedangkan, untuk harga kopi mencapai angka Rp.70 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp.50 ribu per kilogram.

“Hampir satu tahun ini, harga cokelat dan kopi relatif mengalami kenaikan, karena Negara penghasil kopi dan cokelat terbesar dunia, Kolombia dan Brazil sedang mengalami tren penurunan produksi, ” pungkasnya. (Denny)

Copyright © INTAI LAMPUNG. All rights reserved. Terima kasih atas kunjungan Anda. | Best view on Mobile Browser | ChromeNews by AF themes.