
Ket, Foto : Kondisi Jalan di Bandar Jaya Barat yang baru dikerjakan sudah terdapat tambalan.
INTAILAMPUNG.COM – Kurangnya Pengawasan dari dinas terkait dalam setiap pembangunan mengakibatkan setiap pekerjaan yang dikerjakan pemborong atau rekanan jadi asal asalan.
Alhasil, kualitas dari suatu pengerjaan konstruksi baik konstruksi jalan atau bangunan menjadi asal jadi dan tidak memenuhi standar spesifikasi. Sehingga tak heran, jika suatu konstruksi jalan atau bangunan cepat rusak, sebelum waktunya.
Mirisnya, akibat kurangnya pengawasan dari dinas terkait ini, menjadi celah bagi rekanan untuk meraup keuntungan. Sebab, setiap pekerjaan kontruksi dikerjakan asal asalan dan tidak memperhatikan standar spesifikasi yang ada. Hal ini menjadi bukti bahwa dinas terkait tidak melakukan pengawasan dengan baik.
Salah satu contoh, pembangunan kontruksi jalan yang ada di Bandar Jaya Barat. Jalan yang baru dikerjakan oleh rekanan tersebut sudah rusak. Meski pengerjaannya belum lama dan “baru seumur jagung”.
Akibat jalan yang baru dibangun dan sudah rusak tersebut, sejumlah warga setempat mengeluh dan kecewa atas pengerjaan pembangunan jalan yang ada di Bandar Jaya Barat tersebut.
Lantaran, warga menilai pembangunan konstruksi jalan yang dikerjakan pemborong atau rekanan tidak sesuai standar spesifikasi dan hanya mencari keuntungan saja.
Warga Kecewa Jalan Yang Baru Dibangun Sudah Rusak
Agus (45) salah satu warga Bandar Jaya Barat menuturkan, bahwa pihaknya sangat kecewa dengan pengerjaan konstruksi jalan yang di kerjakan oleh pemborong atau rekanan yang mengerjakan pembangunan jalan tersebut.
Pasalnya, ia melihat sendiri bahwa kualitas pengerjaan jalan tersebut jauh dari standar spesifikasi.
“Jelas sekeli terlihat, pengerjaan jalan ini tidak sesuai standar spesifikasi. Bisa di lihat sendiri bang, aspalnya tipis. Gimana gak cepat rusak, terus kita lihat ini pengerjaannya juga belum lama, belum ada “seumur jagung” aspal sudah mengelupas dan terlihat sudah retak retak. Kita menduga kalau rekanan ini mengerjakannya asal jadi dan hanya mencari keuntungan saja,” ujarnya, Senin (20/1/2025).
Terlebih lagi, lanjut kata dia, pembangunan jalan ini, dinilainya baru dibangun akhir tahun ini. Namun, sudah banyak yang ditambal.
“Abang liat aja jalannya. Udah kayak jalan yang ditambal. Padahal jalan tersebut baru dibangun akhir tahun ini. Mana ini pengawas dan konsultan. Proyek kayak gini kok diloloskan,” ujarnya.
Dirinya berharap kedepan tidak ada lagi proyek yang asal jadi seperti ini. Sebab, dengan pekerjaaan seperti itu, sama saja dengan menghambur-hamburkan uang negara.
“Ini gimalah, jalan baru dibangun dah rusak lagi terus ditambal sulam. Kok bisa lolos PHO nya. Tolong dong pak dewan turun kelapangan periksa jalan2 yang mutunya rendah. Tolong. Kami warga telah mewakilkan anda untuk hal tersebut,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Yuli (53) warga setempat. Dirinya juga menyayangkan dengan adanya proyek jalan seperti ini sangat melukai hati masyarakat yang taat pajak.
“Kami kerja dipotong pajak, kami belanja dipotong pajak, kami tidur pun rumah kami kena pajak. Tapi hasil pajak kami dipergunakan seperti itu, apa gak sakit,” tegas Yuli
Dirinya berharap kepada pemerintah daerah agar dapat memilih pejabat yang benar – benar dapat bekerja. Jangan asal pilih, jadinya seperti ini. Rusak semua jalan yang baru dibangun.
“Saya sebagai masyarakat yang melewati jalan – jalan yang ada dibandar Jaya Khusunya. Sangat kecewa. Tolong pak bupati tegur itu pemborong dan pengawas. Bila perlu kasih sanksi yang berat,” pungkasnya. (*)