Lampung Tengah, INTAILMPUNG.COM – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bansa (PKB) Kabupaten Lampung Tengah Slamet Anwar, S.Pd.I, M.Pd.I, mengajak kader PKB untuk menjunjung keterbukaan dalam berorganisasi, khususnya kepada anggota DPRD Lampung Tengah terpilih periode 2019-2024.
Bahkan, Kiai Slamet—sapaan akrabnya, menggambarkan kader PKB Lamteng melalui filosofi lebah.
”Intinya, dimana kader PKB hinggap, jangan membuat masalah. Selanjutnya, kader PKB harus mengambil sesuatu yang terbaik. Kemudian, lebah tidak pernah menyerang orang, tidak pernah mencari lawan, tetapi jika bertemu lawan, tidak pernah lari. Dan yang harus diingat, lebah kalau diganggu juga akan marah. Selain itu, dimanapun tempat transitnya, lebah akan meninggalkan madu. Begitupun kader PKB,” jelasnya.
Dalam kegiatan sarahesan kader PKB dan NU Lampung Tengah di kantor DPC Lampung Tengah, Kamis (05/09/2019).
Slamet juga sempat menggambarkan skema skuad PKB dalam menghadapi pilkada Lampung Tengah 2020 mendatang.
”Soal pilkada (Lamteng), kita sudah membentuk desk. Ketua desk pilkada itu Pak Iskandar, namun kita bergerak tetap menunggu instruksi Dewan Pimpinan Pusat. Poin kedua, kita sampai detik ini masih menunggu instruksi Dewan Syuro PKB, karena di jajaran struktural PKB ini paling tinggi adalah Dewan Syuro,” papar Slamet.
Harapan Dewan Syuro, imbuh Slamet, PKB Lampung Tengah maupun NU, dapat mengirimkan kader terbaiknya ke arena kontestasi pilkada. Dan ketika disinggung mengenai kesiapan dirinya dalam mengikuti kontestasi pilkada Lamteng 2020 mendatang, Slamet menegaskan sebagai kader partai dirinya siap mengemban tugas.
”Kalau partai saya menginstruksikan untuk maju (Pilkada), saya siap,” singkatnya.
Dalam kesempatan itu juga, Slamet Anwar menekankan jika sikap partainya saat ini masih menunggu instruksi dari DPP. Hal itu dikatakan Slamet menyikapi informasi yang beredar mengenai merapatnya partai politik besutan Cak Imin ini ke pasangan calon bupati dan wakil bupati Musa Ahmad – Ardito Wijaya.
”Kalau ada informasi seperti itu (dukungan ke salah satu pasangan calon) ya sah-sah saja. Ini kan politik. Yang penting sumbernya bukan dari PKB,” terangnya.
Namun saat didesak soal kemungkinan PKB merapat ke pasangan calon bupati dan wakil bupati Musa Ahmad – Ardito Wijaya, Slamet hanya menjawab dengan retorika.
”Soal kemungkinan itu (Pemberian dukungan ke pasangan Musa-Ardito), di dalam kehidupan ini semua hal itu serba mungkin,” tandasnya. (tim/intai).