Bandar Lampung, Intailampung.com-Sekretaris Kabupaten Daerah Tulang Bawang Anthoni angkat bicara terkait tudingan sejumlah proyek di Kabupaten yang diduga dikerjakan orang dekat Bupati Winarti dan ketua DPRD Sopi’i Azhari.
Menurut Anthoni semua pekerjaan termasuk di Tulangbawang termasuk proyek pembangunan Taman Simpang Penawar Rp 12,804 Miliar sudah sesuai aturan.
“Semua kegiatan sudah dikerjakan sesuai aturan,” ujar Anthoni saat ditanya awak media.
Namun Anthoni tak berkomentar saat ditanya terkait dua nama oknum anggota PDIP Tuba yang disebut-sebut menjadi broker proyek.
Sebelumnya salahsatu rekanan yang minta namanya dirahasiakan menyebut dua nama berinisial Usm dan FRN yang diduga menjadi broker sekaligus rekanan dengan mengatasnamakan Bupati Winarti dan Ketua DPRD Tuba Sopi’i Azhari.
Rekanan tersebut juga menyebut bahwa dua nama tersebut diduga kuat banyak mengerjakan sejumlah proyek besar di Tuba salahsatunya pembangunan taman simpang penawar Kecamatan Banjar Margo senilai Rp 12,804 miliar yang dikerjakan PT Talang Batu Berseri
“Salahsatu proyek milik mereka itu pembangunan taman simpang penawar di Banjar Margo Rp 12,804 miliar. Itu mereka sendiri yang sebut,” ujar rekanan tersebut.
Sebelumnya LSM Gamapela sudah mendesak Winarti dan Sopi’i Azhari bertindak terkait tindakan dugaan 2 oknum anggota sekretariat PDI-P Tulang Bawang, Usman dan FRN yang dituding menjadi broker proyek dengan mengatasnamakan Bupati dan Ketua DPRD tulangbawang.
Kami minta bupati dan ketua DPRD bersikap dan tidak mendiamkan kasus ini. Karena ini bagian membuktikan komitmen pejabat tuba bersih dari KKN. Kalau ini dibiarkan akan banyak korban-korban lain yang memberi uang dengan iming-iming proyek pepesan kosong,” ujar Ketua Gamapela Tony Bakrie.
Menurut Tony ia mendapat laporan dari korban yang telah dirugikan akibat tindakan dua oknum tersebut.
“Kami ini dapat laporan makanya kita sampaikan ke publik, agar jangan ada korban-korban lain,” tegasnya.
Diketahui dua oknum anggota PDI-P Kabupaten Tulang Bawang Usm dan FRN, mengklaim sebagai orang dekat Bupati Tulangbawang Winarti dengan Ketua DPRD Tulangbawang Sopi’i Azhari untuk mencari uang.
Dua oknum tersebut Usm dan FRN modusnya mengaku sebagai orang kepercayaan Winarti dan Sopi’i , kemudian meminta dana kepada sejumlah pihak dengan alasan kebutuhan operasional tim kerja atas perintah Bupati dan Ketua Dewan.
Kemudian orang-orang yang memberi dana tersebut nantinya dijanjikan pekerjaan atau paket proyek senilai uang yang telah mereka terima. Namun faktanya proyek yang dijanjikan tidak ada sedangkan uang yang sudah diserahkan tidak kembali. Untuk itu Gamapela mendesak bupati dan ketua DPRD bersikap guna menjaga nama baik mereka. Dan penegak hukum harus bertindak melakukan penyelidikan.
“Bupati dan ketua DPRD jangan tidak diam, harus bersikap buktikan bahwa mereka benar-benar tidak ada kaitan dengan dua orang itu,” tegasnya.
Menurut Tony, dari pengaduan korban kepada Lembaganya, modus oknum tersebut meyakinkan calonnya dengan cara menunjukkan bukti chat pertemuan mereka dengan Ketua DPRD Kabupaten Tulang Bawang.
Sampai saat ini kuat dugaan keduanya masih aktif melakukan kegiatan proyek pembangunan infrastruktur maupun pengadaan barang dan jasa di tulangbawang. Bahkan ada yang sudah sampai kasih uang Rp 300 juta kepada pelaku itu,” ungkapnya.
Selain itu kata dia, kedua oknum tersebut juga diduga banyak mengerjakan sejumlah proyek di Tulangbawang salahsatunya kegiatan pembangunan taman simpang penawar Kecamatan Banjar Margo senilai Rp 12,804 miliar yang dikerjakan PT Talang Batu Berseri
“Kami juga dapat laporan bahwa oknum itu banyak pegang kegiatan salahsatunya pembangunan taman simpang penawar Banjar Margo dengan nilai proyek sekitar Rp 12,8 miliar.
Sementara Usm salahsatu oknum anggota PDI-P yang dikonfirmasi awak media melalui WhatsApp tidak merespon.
Sebelumnya Bupati Tulang Bawang Winarti dan Ketua DPRD Tulangbawang Sopi’i Azhari yang dikonfirmasi masih bungkam terkait masalah ini.
Winarti yang juga Ketua DPC PDI-P Tuba yang diminta konfirmasi melalui pesan Whatsappnya tidak membalas, meskipun pesan sudah terkirim.
Setali tiga uang Sopi’i yang menjabat Ketua DPRD juga tidak merespon meskipun pesan untuk konfirmasi melalui WhatsApp pribadinya terbaca. (Bong)