Bandar Lampung, Intailampung.com-
Kesuksesan dalam sebuah multi event olah raga, merupakan impian semua atlet dan tim yang dapat memperkuat tim Lampung di kegiatan olahraga, khususnya di PON XX Papua 2021. Namun, keberhasilan tersebut tidak serta merta datang begitu saja. Melainkan butuh perjuangan dan pengorbanan, dari segala lini, dengan konsep yang terstruktur dan terprogram.
Konsep tersebut, dilakukan oleh sosok Rahmat Mirzani Djausal yang secara terus menerus memompa dan membangkitkan semangat tim Soft Ball putra. Sehingga dapat menggapai prestasi di ajang bergengsi lima tahunan PON XX di bumi Cendrawasih, dengan meraih medali emas pertama untuk provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai.
Tentu, tidaklah menyangka dan mungkin jarang dilakukan oleh sosok Ketua Pengprov, yang juga menjadi wakil rakyat tersebut, yaitu Menanamkan konsep dasar terhadap atlet binaannya dan pelatih serta seluruh official, yaitu mewajibkan seluruh atlet dan pelatih untuk menjalankan ibadah sholat lima waktu, baik saat dirumah, di mess, dan di arena latihan.
Baca Juga
“Melalui pelatih, kami instruksikan untuk menstop kegiatan latihan ketika sudah terdengar adzan. Lalu mengajak seluruh atlet untuk sholat berjamaah. Ini konsep kami,” kata Mirza yang dilangsir dari Instagramnya.
Memang upaya yang dilakukannya terkesan sepele, tapi semuanya butuh kesabaran dan pendekatan yang intens kepada seluruh atlet, agar seruan ibadah menjadi kunci kesuksesan dalam mengharungi kehidupan dunia.
“Alhamdulillah, semuanya bisa diterima oleh semua atlet. Dan sampai akhirnya kami mendapat buah dari perjuangan selama ini, yaitu medali emas untuk masyarakat Lampung yang kami cintai,” ujarnya.
Yang kedua, kata Mirza. Setiap atlet wajib mengamalkan bacaan surat yasin, berdzikir dan bersedekah. Kemudian, disetiap memenangkan pertandingan, wajib melakukan sujud syukur di lokasi.
“Kemenangan dalam sebuah pertandingan bukan karena usaha tim dan atlet semata. Tapi, kemenangan itu ada pertolongan allah SWT,” tegasnya.
