INTAILAMPUNG.COM – Calon Guru Penggerak (CGP) lokakarya tujuh (7) program pendidikan guru penggerak angkatan sembilan (9) Se-Lampung Tengah dari jenjang TK, PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK, panen hasil belajar selama enam bulan.
Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Lampung Dra. Suriatanti Supriyadi, M.Si., menjelaskan, bahwa kegiatan CGP merupakan rangkaian program merdeka belajar yang digagas dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mewujudkan pembelajaran yang lebih menyenangkan.
“Jadi kegiatan pada hari ini menampilkan aksi nyata pembelajaran selema enam bulan itu, maka kita sebutnya ‘Panen Hasil Belajar’. Setelah itu, kemudian para CGP ini akan dinilai dan menjadi guru penggerak,” ucap, ibu Tanti sapaan akrabnya, saat ditanya seputar kegiatan CGP yang berlangsung di SMAN 1 Seputih Agung, Lampung Tengah, Sabtu (27/04/2024), kemarin.
Untuk penilaian sendiri, kata Tanti, akan dilakukan oleh pengajar praktik. Satu pengajar praktik membawahi enam CGP. “Nanti kami akan mendapat penilaian dari pengajar praktik, yang kemudian kita akan menentukan siapa yang lulus. Tapi biasanya insa alloh alhamdulilah selama ini lulus semua,” jelasnya.
Sementara, terkait dengan jumlah guru penggerak di Provinsi Lampung, lanjut kata Tanti, terdapat sebanyak 1.747 guru penggerak dari angkatan satu sampai angkatan delapan. “Kita menunggu diangkatan sembilan, yang jumlahnya sebanyak 1.110 CGP Se-Provinsi Lampung,” terangnya.
Tanti berharap CGP akan terus berkembang, tidak berhenti di ini saja.”Apa yang sudah dilakukan, inovasi-inovasi yang ada terus dilanjutkan. Dan diterapkan di kelas, diterapkan di sekolah dan bisa berbagi antar guru. Mungkin ada juga guru yang belum ikut pendidikan guru penggerak ini, jadi calon guru-guru penggerak ini akan mengibaskan ke teman teman sejawadnya,” tuntasnya.
Senada disampaikan, Pengajar Praktik Anton, bahwa kegiatan yang berlangsung merupakan kegiatan program guru penggerak lokakarya tujuh dan festival panen belajar angkatan sembilan.
Dimana dalam kegiatan ini menampilkan aksi nyata calon guru penggerak setelah pendidikannya selama enam bulan se-Lampung Tengah.
Anton menjelaskan, beberapa mekanisme penilaian CGP diantaranya mulai dari penilaian pembelajaran daring dan luring. (Daring: pembelajaran dalam jaringan internet – Luring: pembelajaran tatap muka).
“Jadi kalau pembelajaran daring melalui Learning Management System (LMS). Sementara jika pembelajaran luring ada pengajar praktik ada pendampingan individu ada lokakarya. Ini sudah sampai lokakarya tuju. Terakhir, abis itu selesai,” ujarnya.
Untuk peserta CGP se-Lampung Tengah ada sebanyak 149 orang guru, dari berbagai jenjang. Ini program kementerian jadi kita memang menjalankan program kementerian. Kalau tujuan pertama memang mencetak guru-guru yang memiliki visi pemimpin pembelajaran. Yang kemudian masuk ke pembelajaran yang berpihak pada murid, ramah dan sebagainya.
Dikesempatan yang sama, dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Tengah Nurohman, mengungkapkan, bahwa program guru penggerak merupakan program prioritas nasional yang diluncurkan Kemendikbudristek, yang di harapkan mampu mewujudkan profil guru penggerak yang memiliki kepemimpinan pembelajaran yang kuat mampu berkolaborasi, mendorong inovasi dan manjadi transformasi akhir pendidikan.
“Program guru penggerak ini telah dilaksanakan selama enem bulan, dengan berbagai kegiatan pelatihan dan pendamping bagi calon guru penggerak, baik mulai dari luring dan daring. Selama program, guru tetap mengajar tanpa mengganggu aktifitas belajar. Disdikbud Lamteng pun sangat mendukung pelaksanaan kegiatan ini,” ucap Nurohman.
Nurohman menerangkan, bahwa sampai dengan saat ini, Kabupaten Lampung Tengah telah memiliki sebanyak kurang lebih 208 orang guru penggerak, yang terdiri atas jenjang TK, PAUD 21 guru, SD 79 guru, SMP 41 guru, SMA 52 guru, SMK 14 guru, dan SLB 1 guru.
“Saat ini dari 149 CGP angkatan sembilan Kabupaten Lampung Tengah telah menyelesaikan program guru penggerak ditandai dengan pelaksanaan lokakarya tuju atau panen hasil belajar. Dan perlu di ketahui juga bahwa ada 20 lebih guru penggerak SD telah diangkat sebagai kepala sekolah, empat (4) guru penggerak diangkat kepala sekolah SMP, tiga (3) guru penggerak jadi pengawas sekolah, dan kebijakan ini akan terus kami lanjutkan, sebagai komitmen kami untuk menggerakkan pendidikan yang ada di Lampung Tengah ini,” tuntasnya.
Laporan : Redaksi.