IMG_20241216_192700

Ket, Foto : Peserta Studi Tiru Se-Kecamatan Tungkai Jaya dan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyu Asin, melihat peternakan Sapi milik kelompok ternak sapi Astomulyo Sarjono.

INTAILAMPUNG.COM – Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) memfasilitasi Desa Se-Kecamatan Tungkai Jaya dan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyu Asin, dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan.

Orientasi tersebut diwujudkan dalam pengembangan potensi desa dengan melakukan studi tiru ketahanan pangan di Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah (Lamteng).

Fasilitator Kemendagri RI Roni Abu Hasan mengatakan, bahwa Kemendagri RI diminta untuk memfasilitasi Desa Se-Kecamatan Tungkai Jaya dan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyu Asin, untuk mencari Desa/Kampung yang berhasil dalam ketahanan pangan. Dan kita rekomendasikan Desa/Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lamteng, sebagai studi tiru ketahanan pangan.

Ket, Foto : Fasilitator Kemendagri RI Roni Abu Hasan

“Jadi studi tiru ini dalam rangka program ketahanan pangan yang sudah ditetapkan dari Menteri Keuangan. Dimana diharapkan, Desa yang mengelola Dana Desa (DD) bisa menerapkan ketahanan pangan. Sehingga secara otomatis kita mencari desa yang berhasil dalam menerapkan program ketahanan pangan itu. Salah satunya Kampung/Desa Astomulyo ini, yang berhasil dalam pengelolaan peternakan sapi,” ucap Roni Abu Hasan, saat dijumpai dalam kegiatan studi tiru ketahanan pangan di Kampung Astomulyo, Senin (16/12/2024).

Roni menjelaskan, bahwa ada dua prioritas dalam kegiatan studi tiru ketahanan pangan ini, yakni Peternakan dan Pertanian. Dibidang Peternakan kita pilih Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, sedangkan dibidang Pertanian kita pilih Kampung Pujokerto Kecamatan Trimulyo Lampung Tengah.

“Dibidang Peternakan kita lihat potensi Kampung Astomulyo sangat luar biasa. Ternyata Kampung Astomulyo ini sudah mendahului program ketahanan pangan yang di galakan pemerintah, ternyata sudah sejak 1992 memulai peternakan sapi. Jadi tidak ada salahnya kita kesini untuk melihat ilmunya dan pengembangannya, terutama pengelolaan pakan dan potensinya,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, kita menilai Kampung Astomulyo ini telah menjadi Kampung/Desa yang berhasil dalam menerapkan program ekonomi untuk masyarakat dan menjadi desa yang unggul. Sehingga kita sebagai pemerintah bisa melakukan pembinaan lebih lanjut.

  Soal Jalan Rusak Provinsi di Lamteng, I Nyoman Adi Peri Akan Gelar Doa Bersama di Jalan Kota Gajah

“Kita berharap peserta-peserta dari Se-Kecamatan Tungkai Jaya dan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyu Asin, bisa belajar dari ini,” jelasnya.

Dikesempatan yang sama, Ketua Kelompok Ternak Sapi Limosin Astomulyo Sarjono mengungkapkan, bahwa dengan adanya kunjungan studi tiru ketahanan pangan dari Kecamatan Tungkai Jaya dan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyu Asin ini, tentunya menjadi kebanggan bagi Kampung Astomulyo. Karena memang selama ini peternakan sapi di Kampung Astomulyo sudah menjadi acuan dari daerah-daerah lain.

“Kelompok ternak Astomulyo ini kan sudah menjadi milik publik, jadi mau gak mau kita ini sudah sering dapat kunjungan dari daerah daerah lain, anak anak SMK, anak magang. Artinya kita tidak menutup diri untuk kerjasama dalam studi banding, atau lainnya. Karena kita sudah milik publik. Dan ini dari Kementerian Desa tertinggal dan Kemendagri RI menunjuk tempat kita untuk di kunjungi dalam studi tiru,” ungkapnya.

Sajtono melihat para studi tiru dari Kabupaten Musi Banyu Asin, banyak yang tertarik untuk mempelajari peternakan sapi di Kampung Astomulyo.

“Kita lihat kedepannya nanti seperti apa, yang pasti mereka tertarik untuk belajar di sini. Ya. Nanti disesuaikan, dengan potensi mereka disana, apakah ingin peranakan beriding, anakan, penggemukan. Terutama harapan kita anak anak muda disana bisa memanfaatkan yang ada, tidak hanya mengandalkan perkebunan karet, sawit, tapi juga bisa mengandalkan peternakan kedepannya, supaya swasembada pangan pangan bisa terpenuhi secara nasional, sehingga proyek nasional bisa terpenuhi,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu Kepala Desa Simpang Bayat Kecamatan Bayung Lencir Faturohman mengatakan, bahwa pihaknya sangat kagum dengan peternakan yang ada di Kampung Astomulyo.

“Kami menilai peternakan di Kampung Astomulyo ini sangat bagus dan bisa menambah wawasan kami. Kedepan setelah pulang dari sini, kita akan menyesuaikan di tempat kami khususnya di Kecamatan Bayung Lencir dan Desa kami Simpang Bayat untuk belajar dan meniru peternakan sapi yang ada di sini. Jujur kami ada keminantan untuk belajar lebih jauh lagi mengenai peternakan sapi yang ada di sini. Untuk pengembangan selanjutnya, kami akan komunikasi lagi dengan peteranak sapi yang ada di Kampung Astomulyo ini,” pungkasnya.

  DPRD Lamteng Pamerkan Potensi Unggulan di Event Lampung Fair 2019

Sekretaris Desa/Kampung Astomulyo Ahmad Muslih mewakili Kepala Kampung Astomulyo Siriwidayat menambahkan, bahwa pihaknya sangat mengapresiasi atas kunjungan studi tiru yang dilakukan Kecamatan Tungkai Jaya dan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyu Asin.

“Kami berharap studi tiru ketahanan pangan yang dilakukan di Kampung Astomulyo dapat bermanfaat dan bisa diterapkan di Desa/Kampung yang ada disana,” tutupnya. (redaksi)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © INTAI LAMPUNG. All rights reserved. Terima kasih atas kunjungan Anda. | Best view on Mobile Browser | ChromeNews by AF themes.