Nyanyian Sahperi Bongkar Rantai Korupsi Dugaan Setoran DD di Lambar

INTAILAMPUNG.COM – Nyanyaian Sahperi bongkar rantai korupsi dugaan setoran Dana Desa (DD) tahun anggaran 2019-2020 di Kabupaten Lampung Barat.

Persoalan ini pun, mendapat perhatian serius dari Lembaga Suadaya Mayarakat anti korupsi di kabupaten setempat.

Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Gerakan Anak Bangsa Anti Korupsi (GABAK) Provinsi Lampung Chaidir, S.H., menegaskan pihaknya akan mengawal penuh persoalan kasus dugaan setoran DD yang terjadi hingga Kejaksaan Agung (Kejagung).

Bahkan, ia menilai kasus dugaan setoran DD tersebut, akan banyak menyeret sejumlah pejabat tinggi yang ada di Pemerintah Kabupaten Lambar.

Ia menjelaskan, bahwa sebelumnya Senin (23/11) pihaknya telah melakukan aksi unjuk rasa damai di gedung kejaksaan tinggi (Kejati) Lampung guna mengawal jalannya perkara dugaan setoran Dana Desa Lampung Barat.

“Kami minta penegak hukum segera mengusut ini, agar dapat segera diproses secara hukum dengan profesional dan berintegritas,” ujarnya, di Sekretariat Gabak Lampung, Saptu (28/11/2020).

Dirinya berharap agar pihak Kejaksaan Tinggi Lampung dapat bekerja cepat dalam memeriksa sejumlah kepala desa (peratin), oknum Ketua APDESI dan oknum camat yang diduga terlibat dalam penarikan setoran Dana Desa tersebut.

“Unjuk rasa yang kami lakukan semata-mata untuk menciptakan rasa keadilan. Juga di masa pandemi ini, unjuk rasa kami lakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” terangnya.

Dia menjelaskan jika dugaan setoran Dana Desa Lampung Barat bermula dari nyanyian Pj Peratin Fajar Agung, Sahperi, yang mengaku jika telah menyerahkan setoran Dana Desa kepada oknum Ketua APDESI Kecamatan Belalau sepanjang tahun 2019 dan 2020.

Selain itu, dirinya juga meminta agar sederet kepala desa (peratin) lainnya yang terlibat dalam permainan Dana Desa Lampung Barat untuk segera diperiksa.

  Menkeu Ingatkan Akan Potensi Kelesuan Perekonomian Pada 2019

“Janga hanya berhenti disana, dalam dugaan permainan setoran Dana Desa tersebut juga harus menyeret sejumlah nama tangan kuat yang selama ini mengendalikan aliran Dana Desa dari hilir ke hulu,” sebutnya (lia)

Baca Juga

LAINNYA