BANDARLAMPUNG, Intailampung.com– Di masa pandemi Covid-19, Pemerintah Arab Saudi sempat membuka penerbangan bagi jamaah umroh. Namun hal itu tidak berlangsung lama, dikarenakan pemerintah kembali memberlakukan kebijakan untuk tidak melakukan penerbangan ibadah umroh
Kepala bidang (Kabid) pengadaan haji dan umrah, Kantor Wilayah Agama provinsi Lampung, Asori F Citra mengatakan, dengan ditutupnya penerbangan untuk jamaah ke Arab Saudi ini, Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) mencatat
sebanyak 1.851 calon jamaah umrah di Lampung pada tahun 2020 tertunda.
Selain itu, ada juga jama’ah umroh yang membatalkan keberangkatan sebanyak 13 orang, sehingga yang bersangkutan meminta untuk pengembalian uang dan juga sebanyak 1.830 an mereka tetap bertahan untuk umrah
“Iya ada 13 orang meminta untuk pembatalan keberangkatan ibadah umroh, dan 1.830 calon yang masih menunggu keberangkatan, tapi belum diketahui siapa saja yang sudah berangkat atau belum. Karena sampai saat ini, informasi PPIU rata-rata menunggu sampai kondisi Covid-19 aman atau pulih,” kata Kabid Haji Ansori, di kantornya, Kamis (4/2/2021)
Lanjutnya, Ansori juga menjelaskan, untuk jamaah umroh juga ada 24 orang dari PPIU yang harusnya berangkat pada 18 Februari 2021, dan harusnya sudah siap-siap namun ini otomatis gagal.
Kemudian, ditegaskan juga, bahwa kebijakan ini belum diketahui kapan berakhirnya. “Belum tahu kapan. Bisa saja lusa, Minggu depan atau bulan depan karena itu kebijakan pemerintah Arab Saudi yang pasti melihat perkembangan pandemi Covid-19 ini,” kata dia.
Disinggung pemberangkatan jamaah haji 2021, menurutnya kalau bicara keberangkatan untuk jamaah haji, kemungkinan bisa saja haji di tunda.
“Karena kan berpatokan dengan umrah jika umrah bisa menerapkan protokol kesehatan dan ternyata aman kemungkinan haji juga bisa di laksanakan untuk 2021 ini,” harapnya
Ia mengimbau, bagi jamaah umroh yang belum berangkat harap bersabar. Persoalan ini bisa dibicarakan dengan PPIU, apakah keberangkatannya mau dibatalkan atau menunggu sampai waktu yang tidak ditentukan.
“Karenakan ini kan merupakan masalah dunia dan menyangkut keselamatan banyak orang. jika ini belum bisa di berangkatkan maka harap bersabar,” ungkapnya (Bong)