INTAILAMPUNG.COM – Berdasarkan Mandat Perpres Nomor 72 Tahun 2021, BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting dan juga berdasarkan Keputusan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP 42/M.PPN/HK/04/2020 Tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi tahun 2021 bahwa Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu dari 100 Kabupaten Perluasan Lokus Stunting.
Menindaklanjuti hal tersebut, Bupati Way Kanan, Raden Adipati Surya, membuka Acara Pertemuan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Way Kanan Tahun 2022 bertempat di Gedung Serbaguna (GSG) Pemkab setempat, Selasa (17/05/2022).
Acara turut dihadiri Wakil Bupati Way Kanan, Ketua DPRD Kabupaten Way Kanan, Sekretaris Daerah, Asisten 1 Setdakab, Kepala BPJS, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Ketua II TP-PKK Kabupaten, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten, Ketua Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten, serta Ketua dan Anggota Organisasi Profesi Kesehatan, Ketua Forum Anak Daerah, Para Camat se-Kabupaten, Perwakilan Perguruan Tinggi STAI Al Ma’arif, Ketua Forum CSR Dunia Usaha, Tenaga Ahli P3MD.
Periode tahun 2020-2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, sehingga merupakan periode pembangunan jangka menengah yang sangat penting dan strategis. RPJMN 2020-2024 akan memengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN, di mana pendapatan perkapita Indonesia akan mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas (Upper-Middle Income Country) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, pelayanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
Sesuai dengan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai bidang yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Tatanan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur, khususnya dalam bidang kesehatan salah satunya ditandai dengan status kesehatan dan gizi masyarakat yang semakin meningkat serta proses tumbuh kembang yang optimal, yang ditandai dengan meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dan Healthy Adjusted Life Expectancy (HALE). Hadirin yang saya banggakan, Penurunan prevalensi wasting dan stunting pada balita merupakan sasaran pokok RPJMN 2020-2024.
Prevalensi stunting di Kabupaten Way Kanan telah terjadi. penurunan dari 27, 7% pada tahun 2019 (SSGBI 2019), dan pada tahun 2021 menjadi 20, 7% (SSGI 2021) serta ditargetkan secara nasional menjadi 14% pada tahun 2024. Upaya pencegahan dan penurunan stunting tidak dapat dilakukan hanya oleh sektor kesehatan karena penyebabnya yang multidimensi.
Percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi di antara pemerintah kabupaten yaitu Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala Kampung/Lurah, organisasi-organisasi, serta para pelaku usaha, pemangku kepentingan dan elemen masyarakat lainnya.
Dukungan lain yang tak kalah pentingnya adalah dengan menganggarkan kegiatan terkait program ini pada organisasi-organisasi dan APBDes setiap tahunnya. Hal tersebut disampaikan Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya, dalam sambutannya.
Lebih lanjut dijelaskan Bupati bahwa, Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak.
Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal, hal ini beresiko menurunkan produktivitas saat dewasa. Stunting juga menjadikan anak rentan penyakit dan beresiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya.
Bahkan stunting dan berbagai bentuk masalah gizi diperkirakan berkontribusi pada hilangnya 2-3% Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.
“Kabupaten Way Kanan telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai dengan tingkat desa yang dituangkan dalam bentuk surat keputusan. Kabupaten Way Kanan juga telah menetapkan 30 Kampung sebagai desa lokasi fokus penanganan stunting pada tahun 2022, bukan berarti kampung lainnya tidak mendapat perhatian. Sampai tahun 2024 secara bertahap seluruh kampung di Kabupaten Way Kanan akan menjadi lokus penanganan stunting,” jelasnya.
Pada kesempatan ini kita akan bersama-sama mendeklarasikan komitmen pemerintah Kabupaten Way Kanan dalam percepatan penurunan stunting terintegrasi.
“Saya sangat berharap kegiatan ini bukan hanya sekedar seremonial saja, tetapi menunjukkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Way Kanan dalam penanganan dan pencegahan kejadian stunting. Seluruh peserta yang hadir pada hari ini adalah instansi yang berkontribusi langsung dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi, saya sangat menantikan aksi dari kita semua agar terwujud masyarakat Way Kanan yang unggul dan sejahtera,” tutup Bupati Adipati. (red)