
INTAILAMPUNG.COM – Oknum Kepala Balai Inseminasi Buatan (BIB) UPTD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, yang berada di Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, diduga menjual seekor sapi dengan dalih kondisi kesehatan hewan terganggu.
Diketahui oknum Kepala balai BIB tersebut berinisial (SPI).
Dimana hal itu diketahui dari salah satu narasumber yang menyebut bahwa kepala balai menyembelih sapi dan dijual kepada seorang penadah.
“Kejadian itu sudah hampir satu bulan ini mas. Jadi ceritanya, sapi dibalaikan ada 9 ekor semuanya, waktu itu dua ekor sapi berkelahi, yang menyebabkan kaki salah satu sapi itu patah, jadi kepala balai berinisiatip menyembelih sapi itu dan mencari pembeli,” ungkap sumber yang meminta identitasnya tidak dipublis, Selasa (18/3/2025).
“Tapi soal berapa dijual saya ngak tau mas,” tambah dia.
Namun dari hasil klarifikasi dengan yang bersangkutan (SPI) menyebut bahwa uang hasil penjualan daging sapi tersebut di setor ke Kas daerah, sebagai (PAD).
“Ya itu merupakan sapi yang dengan kondisi kesehatan terganggu dengan diagnosa dokter hewan “Prognosa lnfausta” artinya pada kondisi ini sapi tidak dapat disembuhkan, sehingga direkomendasikan untuk diafkir dengan cara Culling/Pemotongan Paksa,” ujar SPI
Hal itu bertujuan lanjut (SPI) untuk mengakhiri penderitaan hewan dari rasa sakit yang tidak bisa disembuhkan. Culling/Pemotongan Paksa dilaksanakan oleh tenaga ahli dengan cara “Lege Artis” yaitu dengan mempertimbangkan aspek kesejahteraan hewan.
“Sapi yang telah dipotong dijual dan hasilnya disetorkan ke kas daerah sebagai PAD (Pendapatan Asli Daerah). Itu mekanisme yang kami laksanakan di UPTD sesuai dengan Prosedur,” terangnya.
Namun apa yang disampaikan oleh (SPi) itu perlu untuk dikroscek kebenarannya kepada pihak Dinas atau Kepala UPTD Provinsi Lampung, terkait, apakah yang dilakukan yang bersangkutan itu benar.
Diketahui UPTD balai BIB Lampung, yang berada di Kecamatan Terbanggi Besar, Lamteng, saat ini memiliki 9 ekor sapi, untuk memenuhi ketersediaan benih ternak dalam rangka meningkatkan jumlah pelayanan iseminasi buatan, kawin suntik, serta dalam upaya meningkatkan mutu genetik dan produktivitas ternak sapi khususnya di Lamteng. (rki)