IMG-20250517-WA0044

Ket, Foto : Ketua LSM BASMI Lamteng Abdul Razak.

INTAILAMPUNG.COM Ketua DPC LSM Barisan Muda Indonesia, (Basmi) Lampung Tengah, Abdul Razak menilai kejadian berdarah, serta pembakaran rumah Kepala Kampung Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, akibat lambatnya pihak Pemerintah Daerah, dan APH dalam menyelesaikan penyelewengan beras bansos, yang diduga dilakukan oleh oknum Kepala Kampung setempat.

“Setahu saya, pada beberapa bulan lalu, masyarakat sempat melakukan aksi damai diPemkab.Lamteng, yang mendesak untuk mencopot Kakam Gunung Agung, bahkan Balai Kampung dan Kantor Kampung tersebut juga sempat disegel oleh masyarakat, akibat kecewa dengan kinerja oknum Kakam,” ujar Razak, Sabtu (17/5/2025).

Artinya, pemicu pertikaian berdarah serta pembakaran rumah Kakam Gunung Agung itu masih dipicu oleh permasalahan yang sama, yaitu soal penyelewengan beras bansos yang hingga saat ini tidak ada tindak lanjut baik dari Pemkab Lamteng, maupun tindakan hukum dari APH terhadap pelaku.

Bahkan menurut Abdul Razak, pihaknya LSM Basmi juga sempat melaporkan kasus penyelewengan Bansos itu ke Polda Lampung, karena untuk mengantisipasi kajadian seperti ini terjadi.

“Jadi jangan salahkan masyarakat apabila mekanisme dalam aturan hukum telah dijalankan, namun masih juga tidak ada tanggapan yang serius, maka jangan salahkan hukum rimba, dan aksi brutal dari masyarakat terjadi,” tutur Ketua LSM Basmi Lamteng ini.

Diketahui bahwa insiden berdarah yang terjadi tadi pagi diPasar Bandar Agung, Kec.Terusan Nunyai, Sabtu 17 Mei 2025 sekira pukul 08.10 Wib dipicu soal komentar di media sosial Tik tok, antara korban (SA) warga Kamp.Gunung Agung, dengan pelaku (AS) warga Gunung Batin llir, Kec.Terusan Nunyai, yang membuat gempar warga sekitar.

Hal itupun dibenarkan oleh Kapolres Lamteng, AKBP. Alsyahendra, S.I.K, M.H melalui Kasat Reskrim, lptu. Pande yang menjelaskan bahwa motif pembunuhan dipicu oleh komentar korban dimedsos Tik tok yang dianggap tidak pantas oleh pelaku yang kebetulan sepupu Kakam Gunung Agung. Dumana dalam komentar itu menyinggung isu soal dugaan penyelewengan Bantuan Pangan Nasional, (Bapang) yang menyeret nama Kakam.

  Final Pilkada Serentak 9 Desember, Ini Poin-poinnya?

Bahkan akibat tewasnya korban (SA) masyarakat Gunung Agung melampiaskan kemarahan mereka dengan membakar rumah Kakam, Gunung Agung. (rki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © INTAI LAMPUNG. All rights reserved. Terima kasih atas kunjungan Anda. | Best view on Mobile Browser | ChromeNews by AF themes.