Rumdin Kalapas Kalianda di Geledah BNNP, Ini Kecurigaannya

Rumah Dinas Kalapas Kalianda di geledah BNNP Lampung, Jumat (11/5/2018) sore.

Lampung Selatan,dannbsp;INTAILAMPUNG.COMdannbsp;danndash; Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung melakukan penggeledahan di rumah dinas Kepala Lembaga Permasyarakatan (Kalapas) Kalianda, Jumat ( 11/5/2018) sore. Selain itu, BNNP Lampung turut menggeledah kediaman KPLP serta dua orang sipir lapas setempat.

Sebelumnya, BNNP Lampung berhasil membekuk empat orang tersangka jaringan besar bandar narkoba di Lampung Selatan, Minggu (6/5/2018) lalu. Keempatnya diamankan petugas saat akan bertransaksi narkotika jenis sabu-sabu dan ekstasi di Home Stay Green Lubuk Kalianda.

Empat tersangka tersebut ialah Hendri Winata (28) warga Kecamatan Jatiagung yang berperan sebagai bandar narkoba, Brigadir Adi Setiawan (36) anggota Polres Lampung Selatan, Rechal Oksa Hariz (34) oknum sipir Lapas Kalianda dan Marzuli YS (38) seorang narapidana Lapas Kalianda.

Baca Juga

danldquo;Penggeledahan kali ini dilakukan untuk kepentingan pemeriksaan apakah ada keterkaitan oknum lainnya dengan para tersangka yang sudah ditangkap,danrdquo; kata Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Lampung, Richard PL Tobing, saat dijumpai di Lapas Kalianda, Jumat (11/5/2018).

Saat disinggung mengenai adanya barang bukti yang diamankan ketika proses penggeledahan, Richard menjelaskan bahwa, pihaknya hanya meminta lembaran fotokopi buku rekening milik Kalapas Kalianda.

danldquo;Untuk diselidiki aliran dananya. Disini kami sudah membawa fotokopi buku rekening BCA, BNI, BRI dan Mandiri,danrdquo; terang Richard.

Diketahui, jaringan besar bandar narkoba di Lampung Selatan dikendalikan penuh oleh Marzuli dari dalam lapas. Saat beroperasi, otak pelaku ini menggandeng oknum sipir dan satu anggota Polres Lampung Selatan.

danldquo;Termasuk bandar besar. Dia (Marzuli) ini mainnya skala kilogram (narkoba) dan dia berani masuk lapas. Mungkin, dianggapnya lapas ini adalah wilayah aman,danrdquo; jelasnya.

Sementara itu, Kalapas Kalianda Muchlis Adjie menerangkan jika dirinya tidak merasa keberatan atas penggeledahan yang dilakukan BNNP Lampung.

  TDM Salurkan Bantuan Untuk Korban Tsunami di Kalianda

danldquo;Silahkan BBNP menggeledah ruangan saya, ruang KPLP atau rumah saya. Untuk membuktikan kalau saya tidak ikut terlibat dalam hal in,danrdquo; paparnya.

danldquo;Karena sudah komitmen dari pimpinan pusat sampai ke wilayah bahwa tidak ditolerir kalau ada petugas atau pegawai Kemenkumham ikut ambil bagian dalam peredaran narkoba,danrdquo; imbuh Muchlis.

dannbsp;Dia juga menambahkan, bahwa pada saat kejadian (penangkapan oleh BNNP Lampung), dirinya sedang mengambil libur cuti selama empat hari.

danldquo;Karena adanya kejadian ini maka saya tarik kembali waktu cuti saya. Dari hari Jumat (4/5/2018) saya sudah izin untuk menghadiri acara resepsi pernikahan,danrdquo; ucap Muchlis.

Terkait kasus ini, menurut dia, terjadinya kelengahan dalam pengawasan di Lapas Kalianda karena terkendala jumlah personel yang masih kurang memadai.

danldquo;Awalnya karena kekurangan tenaga sipir di Lapas Kalianda ini. Sekarang warga binaan yang ada disini jumlahnya 667 orang, sedangkan jumlah sipirnya saat ini 85 orang,danrdquo; ungkapnya.

dannbsp;

Kecurigaan BNNP Lampung Tentang Terjadinya Praktek Jual Beli Narkoba di Lapas Kalianda

Praktek jual beli yang dilakukan jaringan Marzuli cs ini menimbulkan pertanyaan tersendiri bagi BNNP Lampung. Terutama dalam hal standar keamanan dan pengawasan di Lapas Kalianda.

danldquo;Kami (BNNP Lampung) masuk bawa senjata saja ditahan. Ada yang besuk bawa mie instan juga digeledah, termasuk nasi bungkus pun digeledah. Tapi ini ada brankas masuk kok lolos begitu saja,danrdquo; tutur Richard.

Dirinya turut menyayangkan sikap Lapas Kalianda yang seolah ingin menghilangkan barang bukti dengan menghapus file rekaman Closed Circuit Television (CCTV).

danldquo;Kejadiannya Minggu (6/5/2018) pukul 11.44 WIB kami lakukan penangkapan. Rupanya jam 12.30 WIB rekaman CCTV sudah dihapus. Nah itu yang kami ingin selidiki dan dalami lagi,danrdquo; ujarnya.

  Ibu dan Kader Sakit, Ketua TP PKK Datang Menjenguk

Richard juga membantah pernyataan Kalapas Kalianda Muchlis Adjie, yang menyanggah jika dirinya tidak berada dilokasi (Lapas Kalianda) pada saat terjadi penangkapan oleh BNNP Lampung.

danldquo;Pas hari Senin (7/5/2018) pada saat kami ambil sipir dan napi, Bapak Kalapas itu baru cuti,danrdquo; tuntasnya.

LAINNYA

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *