Portal Berita Online INTAI LAMPUNG - Membangun Bangsa Lebih Baik

Ket,Foto: Kondisi terkini PT Gudang Garam cabang Lampung di JL Yos Sudarso, Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung yang dikeluhkan warga, (Foto: Ibrahim Hayat)

INTAILAMPUNG.COM – Dirasakan tidak memberikan manfaat untuk lingkungan, PT Gudang Garam Cabang Lampung yang beralamat dii Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, keberadaanya dikeluhkan warga.

Warga mengaku kesal lantaran bertahun-tahun perusahaan itu berdiri, sama sekali tidak pernah memberikan kontribusi positif untuk lingkungan sekitar dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) atau pun kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Ketua Pemuda Way Lunik, Jodi menyampaikan, selain tidak pernah memberikan CSR kepada warga, perusahaan juga terkesan menutup diri dari warga.

“Sama sekali minim kontribusi, sudah CSR gak pernah ada, tenaga kerja juga gak melibatkan warga sekitar,” kata Jodi, Jum’at, (02/08/2024).

“Masyarakat mau ketemu manajemen untuk sekedar membahas program kerjasama atau hal-hal lainya aja gak pernah bisa, apalagi mau ngasih CSR,” imbuhnya.

Menurut Jodi, semestinya, keberadaan perusahaan dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat sekitar, mulai dari kesempatan kerja atau dalam bentuk memberikan peluang usaha.

Padahal, kata Jodi, puluhan anak-anak muda di Way Lunik masih belum memiliki pekerjaan tetap alias serabutan, yang dapat diberdayakan perusahaan, baik sebagai juru parkir, security, sales atau tenaga bongkar muat.

Dendian, warga RT 02, LK 1, juga menyayangkan sikap perusahaan yang terkesan cuek dan mengabaikan keberadaan warga.

Dikatakannya, sekedar membantu warga untuk kegiatan perlombaan HUT RI saja PT Gudang Garam enggan berkontribusi.

“Dari beberapa perusahaan dan pergudangan yang ada di Way Lunik, cuma PT Gudang Garam yang gak berkontribusi sama sekali untuk kegiatan Agustusan, malahan proposal dari warga dikembalikan,” sebutnya.

  Sumarju Saeni : Saya Tidak Menghina Bulog

Masih kata Dendian, pada dasarnya warga hanya meminta perusahaan untuk membuka diri dan tidak mengabaikan keberadaan warga. Dia juga berharap pemerintah dapat memfasilitasi persoalan itu

“Ya, harus bersikap kooperatif lah dengan warga, jangan menunggu ada gejolak di warga baru bersikap, rasanya kurang elok kalau harus seperti itu,” tuturnya.

Sayangnya, intailampung.com yang coba mengkonfirmasi hal itu ke manajemen PT Gudang Garan tidak diizinkan masuk.

“Maaf mas, harus buat janji dulu kalau ingin ketemu,” ujar seorang security yang berjaga di pintu masuk perusahaan.(*)

Laporan/Editor: Ibrahim Hayat.