
Ket, Foto : Kondisi limbah perusahan PT IEI yang kerap membeludak ketika hujan, mencemari persawahan dan lingkungan warga.
INTAILAMPUNG.COM – Jebolnya kolam penampungan limbah PT. Indonesia Ethanol Industry (IEI), yang berada di Jalan Lintas Pantai Timur KM. 424 Kecamatan, Bandar Mataram, Lampung Tengah, terdampak pada area persawahan warga sekitar dengan aroma busuk yang menyengat.
Diketahui limbah pabrik yang memproduksi Ethanol 96 persen dari bahan baku jagung itu, diduga belum dilengkapi dokumen, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).
Dari informasi warga sekitar menyebut bahwa, jebolnya tanggul kolam limbah PT. IEI itu terjadi pada hari Kamis 5 Juni 2025 lalu, namun hingga saat ini pihak pabrik masih belum bisa menanggulanginya. Dimana batas kolam limbah, bersebelahan dengan area persawahan warga, dan aliran anak sungai.
“Akibatnya limbah itu masuk ke area persawahan, hal ini kerap terjadi, apalagi bila musim hujan, namun yang lebih parah terjadi pada beberapa hari lalu, pagar pembatas pabrik roboh, dan limbah keluar dari kolam penampungan,” ungkap warga yang meminta identitasnya tidak dipublis, Rabu (11/6/2025).

Dari pantauan dilokasi, tampak beberapa orang teknisi dan pekerja sedang mencoba menanggulangi limbah yang masuk ke area persawahan dengan cara di sedot, dan dikembalikan ke kolam penampungan. Namun apa yang dilakukan pihak perusahaan itu tidak maksimal dan efektip dilakukan, dimana dari pantauan dilokasi tampak karpet lapisan kolam tidak lagi berfungsi sebagai penahan limbah didasar kolam penampungan, bahkan bagian tanah batas kolam limbah meresap keluar, dan masuk ke area persawahan.
Untuk area persawahan yang terdampak saat ini, dipastikan belum bisa digunakan, dan butuh waktu sekitar 3 bulan atau lebih untuk bisa ditanami kembali, sementara bau busuk yang pekat akibat limbah itu tercium dari radius 500 meter lebih yang berdekatan dengan rumah warga sekitar.
Dari keterangan, Sutrisno yang mewakili pihak perusahaan, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa, dalam beberapa hari pihaknya masih berupaya menanggulangi limbah yang masuk ke area persawahan warga.
Tetapi dirinya tidak bisa memberikan komentar terkait hal itu, karena Pimpinan dan bagian yang berwenang dalam memberikan informasi sedang cuti.
“Mohon maaf mas, saya tidak bisa memberikan klarifikasi terkait hal ini, tunggu saja besok atau lusa pimpinan masuk, beliau yang berkompeten untuk menjawab, kalau saya hanya staf biasa,” ujar Sutrisno. (rki)