Sugiono Diduga Banyak Tilep DD dan Jatah Rastra Masyarakat.

Pesawaran, INTAILAMPUNG.COM danndash; Tidak adanya trasparansi masalah pekerjaan fisik dan raskin/rastra, Kepala Desa (Kades) Tanjung Rejo Kecamatan Waykhilau Kabupaten Pesawaran Sugiono menjadi Buah Bibir masyarakatnya. Pasalnya, masyarakat menduga Sugiono dannbsp;Banyak Tilep dana Desa (DD) dan Tilep Jatah beras sejahtra (Rastra).

Bahkan Hingga Kepala Dusun (Kadus) mempertanyakan masalah pekerjaan yang terbilang amburadul dan raskin yang tidak jelas. Selain itu, diduga ada aksi nego-nego antar aparatur Desa yang turut membatu Kades setempat mendapatkan keuntungan besar dari kerjaan dan raskin ini.

“Banyak mas masalah disini, cuma yang paling menonjol masalah rabat beton sama raskin itu mas,” ungkap salah satu mantan Kadus Desa setempat saat ditemui dikediamannya. Jum’at dannbsp;(10/8/2018).

Dirinya memnjelaskan untuk setiap pengerjaan rabat beton pihak Kadus tidak pernah diberikan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dari kepala Desa. “Itu mas rabat beton yang dibangun Disini kita minta RAB gak dikasih, kita tanya kenapa gak dikasih, dia (kades) jawab sudah pak Kadus gak perlu tau dan jangan ikut campur,” ucapnya.

“Hasilnya gak bener. Kena hujan dua hari ngelotok semua mas, beda sama bangunan kades kemarin mas, lima tahun masih bagus. Ya gimana gak ngelotok rabat beton itu isinya 6 angkong pasir, 4 split, semenya cuma satu sak, kan gak masuk akal itu mas,” imbuhnya.

Hal yang menjadi perhatian masyarakat disini selain rabat beton, raskin juga menjadi masalah bagi masyarakat. Karena selama ini pembagian raskin kerap tidak merata (digilir) dan jumlahnya yang dikurangi per-kk bahkan tersisa di Desa sampai berkarung-karung. Bahkan saat ditanya raskin tersebut untuk apa kades tidak bisa menjelaskan.

“Raskin sekarang ini jumlahnya dikurangi mas alasannya pemerataan. Kemarin pas saya masih jabat kadus gak semua warga kebagian,” jelasnya

  Hairudin Tuding Kades Waylayap Tutup Mata

Ia juga menambahkan untuk raskin ketika ia masih menjabat Kadus stoknya cukup banyak dan cukup apabila dibagikan kepada warga namun tidak semua warga mendapatkan raskin

“Pas saya masih jadi Kadus (2017) raskin itu sisanya banyak, pernah waktu itu sisa sampai 1 ton 3 kwintal lebih, gak tau dikemanakan itu raskinnya, mungkin aja dijual.” Paparnya

Akibat tidak ada keterbukaan terhadap aparat dusun, membuat sebagian besar warga kesal bahkan empat dari lima kepala dusun yang ada disana mengundurkan diri, antara lain dusun 1, dusun 2, dusun 4 dan dusun 5.

“Dan untuk pengganti perangkat desa yang mundur itu kadesnya milih orang-orang yang bisa dinego-nego agar bisa membantu kades mendapatkan keuntungan beaar,” Timpalnya

“Warga disini sebenarnya sudah gak seneng dengan kades hanya saja gak ada warga yang berani untuk bicara, semua itu takut,danrdquo; pungkasnya. (Al/intai).

dannbsp;

Baca Juga

LAINNYA

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *