Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto saat menjadi pembicara pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Pelaku UMKM yang diselenggarakan di Megawati Institute Jakarta
JAKARTA – Pelatihan kewirausahaan akan mampu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Masih banyak masalah yang dihadapi pelaku usaha UMKM, pelatihan kewirausahaan menjadi salah satu solusi terhadap permasalahan tersebut,” ujar Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto saat menjadi pembicara pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Pelaku UMKM yang diselenggarakan di Megawati Institute Jakarta.
Menurut Darmadi, pelatihan kewirausahaan ini sesuai dengan program Nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan kemandirian bangsa dan meningkatkan kesejahterahan rakyat.
“Pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan cara meningkatkan produktifitas dan kemandirian ekonomi rakyat menjadi fokus perjuangan saya di daerah pemilihan DKI Jakarta III Jakarta Barat dan Jakarta Utara,” kata Darmadi yang juga Bendahara Umum Megawati Institute itu dalam pesannya yang dikirim Sabtu (17/11/2018).
Ia menjelaskan, salah satu program bantuan dari kementerian adalah program Apps melalui smartphone. Program yang bermanfaat untuk UMKM agar pencatatan akuntansi dalam meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan keuangan.
“Karena selama ini banyak UMKM yang belum memiliki catatan keuangan yang baik, sehingga kedepan bisa mengakses perbankan,” ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, kepercayaan dalam berbisnis sangat penting bagi pelaku usaha yang wajib dijaga betul, sehingga usahanya dapat menjadi besar.
“Humas skill penting untuk menjaga pelanggan, dan memberikan perhatian lebih juga penting, sehingga kesetiaan pelanggan akan meningkat, pelanggan harus dikelola dengan baik dengan memberikan insentif dan surprise,” ucap pakar pemasaran terkemuka itu.
“Selanjutnya, UMKM perlu memiliki konsep visi kedepan, banyak usaha besar berangkat dari usaha kecil, oleh sebab itu saya berharap peserta pelatihan sukses di masa depan,” tambah Koordinator Komite Perekonomian DPP PDI Perjuangan itu.
Sumber: SINDONEWS