Lampung Tengah, INTAILAMPUNG.COM – Wujud Bhakti pada Negeri, Pasukan Merah Putih Narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)

Lampung Tengah, INTAILAMPUNG.COM – Wujud Bhakti pada Negeri, Pasukan Merah Putih Narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Gunung Sugih Lampung Tengah lakukan pengecatan gedung perkantoran Lapas setempat, Minggu (20/05/2018).dannbsp;

Kepala Lapas Gunung Sugih Syarpani mengatakan, pengecatan dilakukan dalam rangka mengawali Bulan Suci Ramadhan 1439 Hijriah tahun 2018.

“Pengecatan Lapas dilakukan secara Kerja Bakti, membersihkan lingkungan UPTdannbsp;Pemasyarakatan dengan melibatkan Narapidana dan Pegawai,” ujarnya.dannbsp;

Syarpani mengatakan, Pengecatan bangunan gedung kantor UPT Pemasyarakatan dilakukan secara serentak dengan menggunakan warna abu-abu muda dan merah hati.dannbsp;

“Ini adalah program unggulan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan makna bahwa Narapidana telah mengakui kesalahan dan ingin menebusnya,” katanya.dannbsp;

Syarpani menyampaikan perlu langkah nyata bagi Narapidana untuk berperan dan bermanfaat bagi umat.

“Bentuk nyata dari aktif berperan dalam pembangunan pada saat ini dapatdannbsp;diwujudkan dengan menjadikan Narapidana sebagai pioneer dalam melaksanakandannbsp;kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Pendiri Pondok Asimilasi Perkebunan Terong Lapas ini.

Penggagas santri dalam Lapas Gunung Sugih ini juga mengungkapkan bahwa rangkaian kegiatan ini akan panjang sampai penyerahan hasil bakti Narapidana pada akhir tahun.

“Pemasyarakatan sebagai salah satu usaha dalam pembangunan karakter bangsa, yang diharapkan dapat mengintegrasikan para Narapidana kedalam masyarakat untukdannbsp;diikutsertakan dalam pembangunan ekonomi negara secara aktif, sehinggadannbsp;menimbulkan rasa turut bertanggung jawab dalam usaha bersama mengamankandannbsp;revolusi.” tutup Syarpani.

Sementara itu, Wahyu, Narapidana Kasus Pencurian sebagai Pasukan Merah Putih Narapidana menyatakan, bahwa momen bisa berbuat untuk negara adalah kepercayaan bagi Narapidana sebagai upaya penebusan kesalahan kepada masyarakat.

“Momen Ramadhan, puasa bukan halangan untuk bekerja. Kami bisa berkarya dan kami tunjukkan kepada masyarakat bahwa kami akan berubah lebih baik dengan berbakti pada negeri, mohon masyarakat maafkan kami.” ucap Wahyu.(Intai).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © INTAI LAMPUNG. All rights reserved. Terima kasih atas kunjungan Anda. | Best view on Mobile Browser | ChromeNews by AF themes.