Lampung Tengah, INTAILAMPUNG.COM – Direktorat Jendral (Dirjen) Perimbangan Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu-RI)dannbsp;Astera Primanto Bhaktidannbsp;dan Ketua Banang DPR Azis Samsudin, melakukan sosialisasi diseminasi Dana Desa (DD) padat karya tunai untuk masyarakat desa yang lebih sejahtera di Nuwo Balak, Gunungsugih Lamteng, dengan diikuti sebanyak 301 Kepala Kampung dan Camat, Selasa (7/8/2018).
Dirjen Perimbangan Kementrian Keuangan, Astera Primanto Bhakti menjelaskan, Dana Desa merupakan salah satu sumber pendapatan desa yang ditujukan untuk mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan.dannbsp;
“Untuk mensosialisasikan hal-hal terkait penganggaran, penyaluran, dan penggunaan Dana Desa, maka perlu dilakukan kegiatan diseminasi dana deaa,” ujarnya.
Acara yang mengambil tema danldquo;Padat Karya Tunai untuk Masyarakat Desa yang Lebih Sejahteradanrdquo; tersebut diikuti oleh bupati, camat, kepala desa, perangkat desa.
Astera Primanto Bhaktidannbsp;menghimbau, agar penggunaan Dana Desa difokuskan pada kegiatan yang sifatnya padat karya atau menyerap banyak tenaga kerja, dengan mengutamakan tenaga kerja dari masyarakat desa setempat. “Dengan harapan mampudannbsp;meningkatkan perekonomian masyarakat perdesaan,” terangnya.dannbsp;
Dalam kesempatan sama, Wakil Bupati Lampung Tengah Loekman, Djoyosoemarto, S.Sos., menyatakan bahwa, di Kabupaten Lamteng pembangunan berjalan dwngan baik. Beberapa program khususnya di sektor pertanian, Lamteng telah beberapa tahun menjadi lumbung pangan beras di Provinsi Lampung. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangsih Kabupaten Lampung Tengah untuk bidang pertanian di Propinsi Lampung sangat besar.dannbsp;
“Perlu kami sampaikan di Kabupaten Lamteng, Dana Desa telah di kuncurkan sejak tahun 2015. Dan manfaat dana desa sudah sangat terasa bagi semua lapisan masyarakat. Apalagi jika melihat Kabupaten Lamteng yang merupakan Kabupaten terluas dan memiliki jumlah desa terbanyak Se-Lampung,” tutur Loekman dalam sambutanya.dannbsp;
Loekman mengatakan, bahwa dana desa tidak hanya dirasakan dalam aspek pembangunan infrastruktur. Namun dengan adanya penguatan kelembagaan di desa serta pemberdayaan masyarakat. Mampu mempercepat proses kemajuan dan kemandirian desa. Sehingga cita-cita membangun Indonesia dari desa dan daerah pinggiran akan menjadi kenyataan.
Selama 3 tahun ini, dana desa di Kabupaten Lampung Tengah terkucur sebesar Rp 515.434.58l.000, dan telah dilaksanakan untuk pelaksanaan pembangunan desa Rp.448.355.382.827, atau 86,99 persen.dannbsp;
“Adapun dana tersebut digunakan untuk pembangunan jalan desa sepanjang 1.446.925 meter, 182 unit jembatan, drainase sepanjang 253.049 meter, talud sepanjang 51.782 meter, air bersih sebanyak 4 unit, 458 unit sumur, 77 unit MCK, irigasi sepanjang 11.702 meter. Selain itu juga dibangun, 12 uniy polindes, 6 unit posyandu, 60 unit paket PAUD, 7 unit Raga Desa, 4 unit Gedung BUMDES, dan beberapa pembangunan lainnya,” terangnya.
Khusus untuk tahun 2018 ini, Kabupaten Lampung Tengah telah menerima dana desa sebesar Rp. 258.648.643.000, dan telah dilaksanakan untuk pembangunan deaa sebesar Rp.225.632.583.673, atau 87,24 persen. “Penyerapan Dana Desa diperuntukkan untuk penguatan kelembagaan di desa setiap pemberdayaan masyarakat,” tuntasnya. (Intai).