Assisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Lampung Tengah Ekodian Susanto
Lampung Tengah, INTAILAMPUNG.COM – Assisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Ekodian Susanto diampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) Zulfikar Irwan, membuka dengan resmi kegiatan Workshop Hasil Evaluasi Implementasi SiskeuDes Dalam Tatakelola Keuangan Desa di Kabupaten Lampung Tengah 2018. Bertempat di Bandiklat Kota Gajah Rabu 21 November 2018
Turut hadir pemberi materi pada kegiatan Workshop, Anggota DPR RI Nurhayati dari Komisi XI, Direktur Pengawasan Penyelengaraan Keuangan Daerah Dra. Bea Rejeki dan Tirta Dewi, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Kisyadi, dan dihadiri para Camat dan Kepala Kampung Se-Kabupaten Lampung Tengah.
Ekodian berharap, dengan adanya Workshop ini kedepannya Dana Desa (DD) dalam pengelolaan dan pemanfaatannya bisa benar-benar efektif dan tepat sasaran.
Kata ekodian, aplikasi Siskeudes dapat diterapkan dengan baik oleh semua Desa yang ada di Kabupaten Lampung Tengah. Agar kedepannya dapat memaksimalkan pengelolaan dan menjadikan keuangan Desa semakin akuntabel dan juga transparan, guna mengakselerasi pencapaian target pembangunan. “Sehingga kedepannya tidak terdapat penyimpangan maupun kesalahan – kesalahan yang lain,” jelasnya.
Ekodian menjelaskan, bahwa dengan adanya Dana Desa (DD) maka tidak dibenarkan lagi dengan adanya sumbangan yang berbentuk uang maupun bahan bangunan baik dari masyarakat maupun dari swasta. “Pekerjaan atau pelaksanaannya harus sesuai dengan RAB awal, dan juga harus di pertanggung jawaban SPJ nya dengan mengacu pada Aturan maupun perundang-undangan yang berlaku,” terangnya.
Terkait dengan dilaksanakannya workshop ini, tambahnya, sangat membantu pemerintah daerah, terkhusus aparatur desa dalam upaya peningkatan pengelolaan keuangan desa melalui aplikasi SisKeuDes.
Untuk Itu, semua peserta workshop harus dapat mengikutinya dengan sebaik-baiknya sampai dengan selesai. “Guna menggali ilmu dan saling bertukar informasi dalam upaya peningkatan kemampuan aparatur pengelolaan keuangan desa,” pungkasnya. (Intai)
