
INTAILAMPUNG.COM – Terkait Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang gagal di buat sajak tahun 2022 bernilai Rp 8 Miliar di 4 Desa dua Kecamatan yakni, Kedondong dan Waykhilau ada keterlibatan mantan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Pesawaran Firman Rusli.
Persoalan ini tentunya ada keterlibatan ia karena saat itu menjabat sebagai Kadis PU Perkim. Hal ini tentunya dapat segera panggil mantan Kadis Perkim tersebut.
Menurut mantan Kadis Perkim Firman Rusli mengatakan persoalan tersebut ia berdalih bukan yang mengerjakan pekerjaan itu.
“Ini terjadi karena perencanaannya tidak menggunakan produk Perkim yang selama ini telah terbukti tidak ada kendala selesai dan tuntas,” ungkapnya, kemarin.
Firman Rusli yang akrab di sapa bang Firus ini juga menjelaskan, bahwa proyek tersebut dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), perencanaannya berubah sehingga tidak sesuai dengan standar yang sudah dibuat Perkim.
Firman menjelaskan bahwa perencanaan SPAM yang dikelola oleh Perkim dengan dana DAK harus melalui beberapa tahapan, yaitu:
1. Menentukan potensi sumber air yang berada di bukit atau gunung dengan jarak rata-rata 5 hingga 6 kilometer.
2. Membangun reservoir atau bak penampungan air dari gunung dengan ukuran 5×5 meter kubik (25 meter kubik).
3. Dari reservoir, membangun intake berukuran 2×4 meter sebanyak tiga atau lebih, kemudian menyalurkan air ke jaringan rumah tangga (SR).
Selain itu, terdapat tiga syarat utama agar proyek SPAM dapat berfungsi dengan baik, yaitu:
1. Kuantitas: Jumlah air yang tersedia harus mencukupi.
2. Kualitas: Air harus memenuhi standar untuk dikonsumsi masyarakat.
3.Kontinuitas: Aliran air harus mengalir secara terus-menerus. (*)