Lampung Tengah, Intailampung.com — Korban banjir di Kabupaten Lampung bertambah. Dua korban yang dikabarkan tenggelam pada Senin (26/2/2018) di Kampung Sinar Banten, akhirnya ditemukan tim sar basarnas pada Selasa (27/2/2018) dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Sebagaimana di ungkapkan salah satu anggota Tim Sar Basarnas Tossa dilokasi, bahwa korban bernama Suratno (40) ditemukan pada pukul 08.00 wib pagi, sedangkan M.Iqbal (18) pelajar slta pukul 11.15 wib.dannbsp;
“Kedua orang yang tenggelam di Way Tipo saat banjir meluap di kawasan Bekri telah ditemukan dalam keadaan terapung setelah air mulai surut. Jaraknya 100 meter dari lokasi kejadian,” terangnya.
Ia menerangkan, bahwa pada pukul 07.00 wib kendaraan truk colt diesel yang mengangkut tujuh ton tandan sawit terlihat mulai mengambang, Suratno sang sopir, beralamat di Tulang Bawang, ditemukan berada di sekitar truk. Setelah air mulai surut, M. Iqbal, warga Sinar Banten, muncul di area sekitarnya.
Kronologi, Suratno, sang sopir rupanya beriringan dengan truk lain, saat air menggenangi jalan Wates-Bekri pada Senin pagi. Melihat kendaraan lain berhasil melewati genangan, ia nekat menerobos banjir.
Tak jauh dari jembatan, air semakin meninggi. Suratno ragu. Ia mencoba mundur, tetapi ban belakang masuk lubang, truk terbalik dan hanyut dibawa arus air.
M. Iqbal, berusaha menolong Suratno yang berteriak meminta tolong. Namun sebelum itu, ia menolong tukijo dan cucunya tubi yang hampir terbawa arus. Yang ikut bersama truk dan satu anggota polpos yang ikut menumpang. Setelah ketiganya selamat, Iqbalyang berusaha menyelamatkan malah terbawa arus bersama Suratno.
Hingga pukul 14.00 Selasa, truk yang membawa tujuh ton tandan sawit segar itu masih berada di sekitar sungai Way Tipo. Setelah divisum di Klinik Kesehatan PTPN VII, jenazah sopir Suratno dan pelajar SLTA M. Iqbal dibawa pulang oleh keluarga.
Selain di Bekri, banjir di Lampung Tengah pada Senin, 26 Februari 2018 membuat tiga warga lainnya meninggal karena terjebak di dalam kendaraan di Bendosari, Gunungsugih. Mereka terdiri dari Supangat, usia 61 tahun, meninggal di kemudi. Demikian juga isterinya, Warsinem, usia 58 tahun,dannbsp; cucu mereka Talita, usia 4 tahun.dannbsp;(intai).