Lampung Tengah, Intailampung.com —dannbsp;Dampak banjir yang melanda sebagain besar wilayah Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng). Langsung disikapi dengan cepat oleh Plt Bupati Lamteng Loekman Djoyosoemarto, dengan mengelar rapat membahas dampak kerugian mayarakat akibat banjir.
danldquo;Banjir yang terjadi dari 26-27 Februari 2018 kemarin banyak mengakibatkan kerusakan, kerugian bahkan menelan korban jiwa. Untuk itu, kita langsung berkordinasi dengan mengelar rapat bersama camat, satker terkait. Guna menghitung jumlah kerugian yang di derita masyarakat, yang nantinya akan kita beri bantuan,danrdquo;ucap Lekman, usai rapat pembahasan bencana banjir bersama satker dan camat di ruang rapat Pemda Lamteng, Rabu (28/2).
Loekman mengatakan, bahwa dalam penangaan dampak banjir pemerintah daerah mengunakan standar perosedur, agar pengelolaan anggaran tepat sasaran. danldquo;Bukanya saya tidak mau turun kelapangan. Tapi kita bekerja sesuai prosedur, penanganan dilapangan ada BPBD, bantuan ada Dinas Sosial. Kita disini (Pemda) mendata kerugian untuk penyaluran bantuannya,danrdquo; ucapnya.dannbsp;dannbsp;dannbsp;dannbsp;
Leokman berharap, masyarakat tidak salah mentafsirkan bahwa pemerintah tidak turuntangan. danldquo;Saya harapkan masyarakat bisa memahaminya. Apa yang kita lakukan, bukan saya tidak mau turun tangan. Akan tetapi ini kan sudah ada jajaran dinas terkait mengatasi Bencana Banjir kemarin,danrdquo; akunya.dannbsp;
Kata Loekman, Pemerintah Daerah bekerja sesuai dengan tatanan yang ada, dengan masing-masing bidang sudah melakukan tugasnya. Seperti BPBD membantu peralatan untuk evakuasi masyarakat dan Dinas Sosial memberikan bantuan makanan bagi warga yang mengungsi karena rumahnya terendam banjir.dannbsp;
danldquo;Selaku pimpinan saya bersama, Sekda melakukan koordinasi terus setiap waktu melalui Camat yang mempunyai wilayah yang terkena dampak banjir.dannbsp;Itulah gunanya pemerintahan, bukan berjalan masing-masing. Namun semua pakai aturan sehingga dalam pegunaan angaran jelas perutukanya,danrdquo; bebernya.
Loekman menambahkan, pihaknya telah berkordinasi dengan Camat untuk meminta laporan di setiap kampung, mana yang kondisinya rusak sehingga, sehingga Pemda punya data riil, mana-mana yang perlu diberikan bantuan.
danldquo;Saya menyadari kondisi kabupaten kita cukup luas, dengan jumlah penduduk sangat banyak. Tentunya ini mejadi kendala kita dengan keterbatasan petugas yang ada. Saat menghadapi bencana banjir pastinya tidak semua bisa kita tangani langsung. Kita mengunakan sekala prioritas seperti Bekri, Bandar Surabaya yang banyak rumah terendam,danrdquo; tandasnya.
Dikesempatan yang sama,dannbsp;Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Lamteng Drs. H. Sardjito, M.M menjelaskan, bahwa data dibeberapa kecamatan sudah masuk, dalam data pemerintah daerah. danldquo;Dari data ini nanti kita berikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana,danrdquo; jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Rusmadi menjelaskan, dampak banjir setidaknya telah merendam lahan seluas 2.212 hektar yang mayoritas 95% sawah. Tersebar di sejumlah kecamatan, sedangkan sisanya jagung, singkong dan kedelai.dannbsp;
danldquo;Kita belum bisa menyatakan puso. Masih terendam kita menungu beberapa hari lagi, ini tim sudah mulai memantau. Nantinya bila puso kita akan berikan bantuan bibit padi,danrdquo; terangnya.
Rusmadi menyarankan, hendaknya petani ikut asuransi pertanian. Ini untuk antisipasi bila terjadi gagal panen. danldquo;Untuk mendaftar bisa langsung temui para penyuluh pertanian itu tidak mahal, sekali panen hanya membayar Rp 36 ribu,danrdquo; ujarnya.
Dalam penanganan banjir, Kadis Sosial Kusuma Riyadi mengatakan, pihaknya telah membangun dua dapur umum, di Kampung Goras Jaya Kecamatan Bekri dan Kampung Cabang Kecamatan Bandar Surabaya, untuk membantu korban banjir. danldquo;Bantuan berupa 48 paket paketdannbsp;buffer stockdannbsp;berisi berbagai macam bahan makanan instan, peralatan memasak dan peralatan tidur,danrdquo; ucapnya.
Selain berupa makanan, Dinas Sosial Lamteng juga memberikan bantuan berupa selimut, matras, mie instan dan bahan makanandannbsp;lain yang dikelola melalui dapur umum.
danldquo;Jumlah stok kami tak sebanding dengan jumlah korban. Memang tidak ada pengungsi lagi, karena sudah kembali ke rumah masing-masing. Tetapi karena banyak yang tak bisadannbsp;masak akibat banjir, kami sediakan kebutuhan untuk makan melalui dua dapur umum yang kami dirikan. Khusus bantuan beras belum, harus diajukan sesuai prosedur. Rencananya bantuan beras akan diberikan selama enam hari. Setiapdannbsp;orang 400 gram per hari. Hal itu sesuai hasil rapat,danrdquo; pungkasnya.dannbsp;(intai).
dannbsp;
Data Tabel Kerugian
Anak Tuhadannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp;: Jembatan Mini 2 Unit,
Bandar Surabayadannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp;: 629 KK Terendam Banjir.
Bekridannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp;: 276 KK Terendam Banjir,dannbsp;
Seputih Agungdannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp;: 62 KK Terendam Banjir,
Terbanggi Besardannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp;: 476 KK Terendam Banjir,dannbsp;
Seputih Banyakdannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; : 1 jembatan
Rumbiadannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; : 1 jembatan
Way Pengubuandannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; dannbsp; : 1 jembatan.
dannbsp;
dannbsp;
dannbsp;