Plt Bupati Lamteng Loekman Djoyosoemarto, S.Sos, saat menyampaikan penjelasan mengenai persoalan stunting di Kabupaten Lamteng, dalam Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi, dan Pentingnya Pemenuhan Gizi Dalam 1000 HPK, Selasa (27/3/2018).
Lampung Tengah, Intailampung.com -dannbsp;Meski sempat membuat kaget,dannbsp;Plt Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto, S.Sos, tentang kondisidannbsp;Lampung Tengah yang masuk dalam daftar pemerintah pusat dengan katagori “stunting”,dannbsp;berstatus gizi buruk mencapai 57,2 persen di 2013.dannbsp;
Namun upaya Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah yang terus berusaha membenahi, kondisi stuntingdannbsp;kini telah menunjukkan hasil yang lebih baik.dannbsp;
Tercatat selama lima tahun terakhir, Pemkab Lamteng telah mampu menangani kondisi masyarakat Lamteng dengan statusdannbsp;”stunting”.dannbsp;Dimana di 2016 Pemkab Lamteng mampu menurunkan angkadannbsp;Stuntingdannbsp;menjadi 20,26 persen dan kemudian di 2017 kembali mengalami penurunan menjadi 11,74 persen.
“Ini berarti langkah-langkah pemerintah daerah sudah bekerja secara maksimal dalam mengatasi kondisi Stunting di Lamteng, sehingga tiap tahun menurun,” ucap Loekman, saat membuka Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi, dan Pentingnya Pemenuhan Gizi Dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan Untuk Mencegah Stunting, di Sparks Convention Hotel, Bandar Jaya (27/3/2018).
Dalam sambutannya, Loekman menekankan, pentingnya asupan gizi pada ibu hamil untuk menghindari bayi stunting dan gizi buruk. Pemenuhan gizi pada anak usia dini bahkan sejak dalam kandungan atau 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sangat perlu dilakukan. Dimulai sejak fase kehamilan, yakni selama 270 hari hingga anak berusia dua tahun atau 730 hari.
“Seribu hari pertama kehidupan adalah saat yang terpenting dalam hidup seseorang karena itu hal ini harus diperhatikan benar-benar,” kata diadannbsp;
Lanjut Loekman, makanan selama masa kehamilan dapat memengaruhi fungsi memori. Tidak hanya itu, bahkan pada konsentrasi, pengambilan keputusan, intelektual, mood dan emosi seorang anak di kemudian hari. Untuk itu, kebutuhan gizi bayi sangat penting untuk diperhatikan, baik dalam kandungan.
Dalam menangani masalah kesehatan, diakuinya banyak sekali komplek yang hadapi seperti fasilitas kesehatan, permasalahan kesehatan dan kondisi wilayah.dannbsp;
Pemerintah Daerah akan terus melakukan upaya-upaya dalam memperbaiki gizi buruk di lamteng. “Dimana yang dilakukan adalah perbaikan gizi bagi ibu-ibu hamil dengan memperbanyak program-program di Posyandu di Kampung sehingga kita bisa memantau permaslahan Stunting di Lampung Tengah ini,” jelasnya.
Sementara Kabid Kesmes Lampung Tengah Ratoyo mengatakan, bahwa di Lampung Tengah ini ada 10 kampung yang mendapatkan perhatian. Karena menurut data pusat khususdannbsp;stuntingdannbsp;masih tinggi di sepuluh Kampung tersebut.dannbsp;
Data yang kita dapat khusus stunting di Kecamatan Gunung Sugih, Kampung Buyut Udik, Kecamatan Bandar Mataram, Kampung Mataram Ilir, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kampung Tulung Kakan, Kecamatan Anak Ratu Aji, Kampung Bandar Putih Tua, Gedung Ratu, Kecamatan Pupian, Kampung Rio Priangan, Tanjung rejo, Kecamtan Bandar Surabaya, Kampung Cabang, Kecamatan Terusan unyai, Kampung Gunung Bhatin Udik, Kecamatan Bandar Mataram, Kampung Mataram Udik.dannbsp;
Sementara, Plt Kadis Kesehatan Khairul Azman mengatakan, bahwa pihak dinas kesehatan melalui Puskesmas dan Posyandu dan bidan-bidan desa, sejauh ini telah melakukan berbagai upaya perbaikan gizi. Seperti memberikan makanan tambahan untuk ibu-ibu hamil dan balita berupa makanan tambahan yang bergizi.dannbsp;
“Inilah upaya kita untuk menekan stunting di Lampung Tengahdannbsp; dan yang terutama di wilayah yang direkomendasikan dari Pusat di 10 Kampung tersebut,” bebernya.
Dalam kesemlatan yang sama, Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan, Galopong Sianturi mengatakan, bahwa Kabupaten Lampung Tengah menjadi perhatian pusat dari 100 Kabupaten di Indonesia. “Dikarenkan khusus Stunting di Lampung Tengah katagori tinggi di 10 kampung,” ucapnya.dannbsp;
Dengan adanya sosialisasi ini. Diharapkan, agar program pemerintah terkait gizi akan lebih maksimal. Penyebab, stunting salah satunya makanan, dimana kekurangan asupan gizi. Dengan asupan gizi yang kurang berdampak pada indikator tinggi badan dan berat badandannbsp;
“Kalau masalah keturunan itu hanya 10 persen. Namun yang utama faktor lingkungan ini sangat perlu di perhatikan,” pungkasnya.dannbsp;
Dalam sosiliasi di hadiri beberapa Narasumber seperti Arief Rohman dari Direktorat Jaminam Sosial Keluarga Kementrian sosial dan Dr.Tutik Ernawati, Gizi Spgk Unila. (Intai).