Lampung Tengah, INTAILAMPUNG.COM – Dinas Perdagangan (Disdag) Lampung Tengah (Lamteng) kecewa berat, karena pembangunan los Pasar Rakyat tidak selesai secara tuntas, hingga menyisakan banyak pekerjaan rumah (PR) kepada dinas terkait.
Demikian dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan Pasar Dinas Perdagangan Lamteng, Darwin Yulian, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (11/7/2018).
danldquo;Ya bangunan itu tidak selesai 100 persen, progresnya cuma 92 persen. Kita nggak ngerti kenapa tidak selesai, karena yang mengerjakan bangunan itu rekanan,danrdquo; katanya.
Selain itu, ternyata hingga saat ini bangunan tersebut, belum diserahkan kepada Pemkab Lamteng, dan masih ada beberapa fasilitas yang harus dilengkapi, sampai bangunan los disana layak ditempati oleh pedagang. “Yang harus kita lengkapi sekarang, seperti listrik, tabung pemadam api dan bak sampah,danrdquo; jelas Darwin.
Disamping menyelesaikan beberapa fasilitas tersebut, saat ini tim relokasi PKL sedang melakukan verifikasi data, karena mana pedagang yang harus diutamakan dan yang tidak.
Pedagang yang mendapat prioritas untuk menempati los disana, adalah PKL yang terkena gusuran dari imbas bangunan pasar rakyat, dan yang berjualan diluar pagar terminal angkot.
danldquo;Diutamakan pedagang yg terkena imbas bangunan pasar rakyat, yg sebelumnya berdagang disana, baik yang ada di dalam ataupun luar terminal,danrdquo; jelasnya.
Relokasi PKL Dari Pasar BJP Ke Pasar Rakyat Tak Akan Ada Masalah
Sementara itu, dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Lampung Tengah (Lamteng), H. Syarif Kusen, akan memastikan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL), dari lorong tengah pasar Bandarjaya Plaza (BJP), ke los Pasar Rakyat tidak menimbulkan masalah.
danldquo;Kita akan memindahkan ratusan PKL itu, tidak semudah membalikan telapak tangan, semua harus dipersiapkan dengan matang, sehingga tidak menimbulkan masalah,danrdquo; katanya.
Karenanya, sebelum dilakukan pemindahan, terlebih dulu pemerintah daerah akan menyelesaikan beberapa fasilitas pendukung pada los pasar rakyat, seperti listrik, tabung pemadam kecil dan bak sampah.
Selain mempersiapkan fasilitas bangunan baru tersebut, tim relokasi PKL yang diketuai oleh Sekretaris Disdag, Ismanto, saat ini tengah memverifikasi jumlah PKL yang akan dipindahkan.
Seperti dikatakan Kabid Pembangunan Pasar, Darwin Yulian, PKL yang diutamakan adalah pedagang basah, seperti pedagang ikan, daging dan sayuran. Sementara sisanya adalah pedagang yang terdampak bangunan Pasar Rakyat.
danldquo;Kita utamakan pedagang basah dan sayuran, kita prioritaskan juga bagi PKL yang tergusur akibat pembangunan Pasar Rakyat, yang dulu berjualan di dalam terminal dan di trotoar belakang terminal,danrdquo; ujar Darwin. (Intai).
dannbsp;