Inspektorat dan APH Diminta Usut Angka Kematian Covid yang Janggal


Bandar Lampung, Intailampung.com-Koalisi LSM Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) meminta Gubernur Lampung Arinal Djunaidi segera mencopot jabatan kepala dinas kesehatan Reihana yang dinilai tidak beres menangani permasalahan covid-19 di Lampung.

“Selain kami minta bapak Arinal mencopot kadis kesehatan Reihana kami juga mendesk Inspektorat dan aparat penegak hukum turun mengusut dugaan pemalsuan jumlah angka kematian Covid -19 di Lampung,” kata Ketua Geram Andrey Arifin, Selasa (8/9/2021).

Andrey menegaskan perbedaan angka kematian akibat Covid-19 di Lampung diduga dilakukan secara terstruktur sistematis dan massif, dengan indikasi mencari keuntungan.

“Ini patut diduga ada kejahatan yang TSM, makanya kami minta inspektorat dan APH turun melakukan penyelidikan,” tegasnya.

Baca Juga

Geram juga meminta DPRD Lampung bersikap dengan membentuk pansus guna mengungkap kebenaran terkait jumlah kematian akibat Covid-19  Provinsi Lampung yang datanya berbeda mencolok dengan data nasional.

“DPRD Lampung harus panggil kadis kesehatan biar semua bisa jelas. dan bentuk pansus. Wakil rakyat harus pro aktif dan bersikap,” pungkasnya

Diketahui terungkap perbedaan mencolok data kasus kematian harian akibat Covid-19 di Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan provinsi Lampung.

Berdasarkan data Kemenkes RI, Lampung menjadi daerah dengan tingkat kematian Covid-19 paling tinggi di Indonesia sepanjang 2021. Namun, data di daerah menunjukkan fakta yang sebaliknya.

Misalnya, data nasional per 27 Juli 2021 menyebutkan angka kematian Covid-19 di Lampung sebanyak 255 kasus. Namun per tanggal yang sama, Dinkes Provinsi Lampung melaporkan 52 kasus kematian saja.

Akibat temuan tersebut KSP pun menindaklanjutinya dengan melakukan peninjauan langsung ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebun Jahe, Bandar Lampung, Kamis (26/8), untuk mendapatkan informasi.

“Kami sengaja datang ke TPU untuk mendapatkan informasi langsung soal jumlah kematian akibat Covid-19. Soal perbedaan data di Lampung, akan kami pelajari lebih lanjut,” kata Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo dalam siaran pers KSP yang diterima, Jumat (27/8).

  Milad Ke 4, Komunitas Tembang Kenangan de'Roses Gelar Silatuhrahmi dan Bagikan Hadiah

Berdasarkan laporan dari penggali makam TPU Kebun Jahe, sejak awal pandemi hingga sekarang, setidaknya terdapat sekitar 40 jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU tersebut.

Anto, salah satu penggali makam TPU Kebun Jahe, mengatakan, sebelum masa pandemi hanya ada sekitar satu atau dua jenazah saja yang dimakamkan dalam kurun waktu satu bulan.

Dalam kurun Juni-Juli ketika jumlah kasus Covid-19 meroket, Anto pernah memakamkan hingga 5 jenazah per hari. Namun di bulan Agustus, rata-rata Anto hanya memroses 1 jenazah per minggu.

Dalam kesempatan tersebut Tim KSP tidak menemukan adanya antrean proses pemakaman.

Abraham mengatakan, temuan lapangan tersebut akan dilaporkan kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko serta Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana terkait data covid-19 tersebut, Dinas Kesehatan mendapatkan laporan resmi atau laporan dari pemerintah kabupaten/kota.

“Data itu kami himpun dari kabupaten/kota kami hanya mereleass saja,” tegas Reihana.

Dia menegaskan kembali, bahwa semua data mulai dari kasus pasien sembuh dan kematian berasal dari kabupaten/kota.

LAINNYA