Pengungsi Korban Banjir Mamuju Kekurangan Air Bersih

Pengungsi korban banjir Mamuju kekurangan air bersihSejumlah warga Lingkungan Sama mengungsi di kantor Lurah Bebanga, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat Sabtu (9/3). Foto/Antaranews/Amirullah (-)

INTAILAMPUNG.COM – Para pengungsi korban banjir dari Lingkungan Sama, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat yang mendirikan tenda darurat secara swadaya mengalami kekurangan air bersih.

“Kami sangat membutuhkan bantuan, khususnya air bersih sebab tempat pengungsian kami di sini sangat sulit mendapatkan air,” kata seorang pengungsi Haruna, ditemui di lokasi pengungsian di Dusun Gentungan, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Senin sore

Selain air bersih, kata dia, para pengungsi yang tinggal dalam satu tenda panjang yang disekat dengan kayu untuk penanda batas antarkepala keluarga itu juga membutuhkan beras, tenda dan obat-obatan serta lampu penerangan.

Haruna mengatakan tenda panjang yang dihuni 273 jiwa atau 59 Kepala Keluarga yang umumnya anak-anak dan perempuan itu membutuhkan perhatian dari pemerintah setempat. Warga merasa terusir dari Kantor Lurah Bebanga setelah selama tiga hari mengungsi di tempat itu.

Ia mengakui tidak ada ucapan mengusir tetapi kami diminta pulang ke rumah masing-masing di Kampung Sama karena masa tanggap darurat sudah selesai sementara meraka sudah menyampaikan bahwa tidak berani lagi menetap di sana (Kampung Sama) karena tidak aman.

“Karena situasinya seperti itu saya bersama beberapa warga mencari tempat untuk pengungsian dan akhirnya menemukan tempat ini. Kami tidak tahu lagi harus mengadu kemana dan hanya bisa berharap semoga Bupati Mamuju datang melihat kondisi kami disini,” kata Haruna.

Sebanyak 59 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 273 jiwa yang didominasi anak-anak dan perempuan mengungsi dari rumah-rumah mereka di Lingkungan Sama karena khawatir akan terjadi longsor, pascabanjir bandang menerjang kawasan itu, pada Kamis (28/2).

  DPRD Lamteng Siap Perjuangkan Harga Padi, Klaim Belum Anjlok

Pada saat banjir bandang tersebut, sebanyak lima rumah warga Kampung Sama hilang terseret air.

Kemudian, pascabanjir bandang tersebut, warga kembali panik setelah adanya retakan di kawasan perbukitan yang mengelilingi Kampung Sama.

Akhirnya, pada Kamis (7/3) warga Lingkungan Sama mengungsi di Kantor Lurah Bebanga Kecamatan Kalukku selama tiga hari.

Namun setelah masa tanggap darurat berakhir pada Minggu (10/3) warga akhirnya mencari tempat pengungsian sendiri setelah menolak dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

Sumber: Kantor Berita Antara

Baca Juga

LAINNYA