
Sekretaris Dinas PUPR Tanggamus, Ari Yudha. Foto (Ist)
INTAILAMPUNG.COM–Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tanggamus menyatakan perbaikan dinding beton Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Kota Ir Soekarno di Kecamatan Kotaagung yang ambrol telah rampung dikerjakan.
Hal itu diungkap Sekretaris Dinas PUPR Tanggamus Ari Yudha, diruang kerjanya, Jum’at (24/1/2025).
Ia menyebut, kondisi dinding beton saat ini sudah rapih dengan polesan cat dan siap diresmikan.
“Alhamdulillah, perbaikan dinding taman kota sudah 100 persen, siap diresmikan sesuai rundown seremonial,”kata Yudha.
Menurutnya, pasca runtuhnya dinding beton taman kota akibat terjangan banjir yang terjadi pada Jum’at malam (10/1/2025), Dinas PUPR langsung tancap gas melakukan pengerjaan perbaikan dengan melibatkan 30 orang pekerja.
Alhasil, dalam tempo waktu satu minggu, puing-puing dinding beton yang ambrol sudah berdiri kokoh seperti semula.
“Mulai dari awal robohnya bangunan, kami bersama kepala dinas dan pihak terkait sudah lembur, turun langsung ke lapangan melakukan perbaikan. Syukur kepada Allah, dengan mengerahkan tidak kurang dari 30 pekerja ahli, seminggu sudah selesai,”ujarnya.
Dijelaskan Yuda, memang sedari awal konstruksi pembangunan dinding beton menggunakan pola pondasi tidak langsung. Artinya, konstruksi pondasi hanya dibuat menempel dengan bagian pondasi yang lama.
Hal itu dilakukan, lantaran Dinas PU menilai pondasi lama masih bagus dan dibutuhkan untuk saluran drainase. Sebab itu, bangunan pondasi lama tidak dibongkar dan sengaja dibiarkan untuk menjadi perantara beban konstruksi bangunan baru.
“Awal pengerjaan, kami melihat kondisi pondasi lama masih bagus dan baik-baik saja. Nah, waktu terjadi banjir, pondasi lama rupanya tergerus aliran banjir, yang menyebabkan pondasi bangunan baru ambrol, karena dudukannya ikut ambrol,” jelas Yuda.
Tidak ingin hal serupa kembali terjadi, dirinya mengaku, bahwa proses pengerjaan perbaikan pondasi talud penahan tanah dinding beton dikerjakan dari titik nol, mulai dari pondasi lama sampai dengan pondasi baru dibangun ulang.
Yuda mengungkapkan, tinggi bangunan dinding RTH dari pondasi yakni 2,85 meter. Sementara, lebar dan panjang dinding yang dibangun mencapai 15 meter.
Dirinya menjamin, kualitas bangunan yang baru ini lebih kuat dari yang sebelumnya. Hal itu disebabkan, karena struktur bangunan baru ini menggunakan beton bertulang, sementara bangunan lama tidak demikian.
Disamping itu, di dalam struktur dinding beton juga terdapat pipa drainase saluran air yang berfungi untuk menampung dan mengalirkan air yang diserap tanah di belakang dinding. Pipa ini penting untuk menjaga stabilitas dinding penahan dan mencegahnya runtuh.
“InsyaAllah, dijamin lebih kuat dari yang sebelumnya. Karena, ambrolnya dinding RTH kemarin itu kan karena air, makanya pada perbaikan ini kita fokus ke penanganan airnya. Biar kalau besok-besok terjadi banjir, tidak ambrol lagi,”pungkasnya. (Denny)