
INTAILAMPUNG.COM–Bupati Tanggamus dan Wakil Bupati Tanggamus terpilih, Moh. Saleh Asnawi-Agus Suranto diagendakan melakukan peresmian Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Kota Ir Soekarno, di Kecamatan Kotaagung pada Senin, tanggal 3 Februari 2025.
Selain keduanya, launching Taman Kota Ir Soekarno, rencananya juga dilakukan Pj Bupati Tanggamus, Mulyadi Irsan, bersama jajaran petinggi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tanggamus.
“InsyaAllah, tanggal 3 Februari 2025,”kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Hendra Wijaya Mega, Rabu (22/1/2025).
Menurut Mega, sebelum digelar opening seremonial pembukaan Taman Kota, terlebih dahulu dilakukan gladi kotor dan gladi bersih peresmian RTH Taman Kota Ir Soekarno.
Pelaksanaan gladi, tuturnya, direncanakan dilakukan selama dua hari, tepatnya pada Jum’at, 31 Januari dan Sabtu, 1 Februari 2025.
“Persiapan Dinas, kembali akan gladi tanggal 31 sampai dengan 1 February 2025,” ujarnya.
Peresmian RTH Taman Kota Ir Soekarno, Kotaagung, sejatinya dijadwalkan bakal digelar pada Rabu, 13 Januari 2025.
Sayangnya, jadwal tersebut meleset dari perkiraan akibat ambrolnya pondasi dinding beton penahan tanah RTH, yang berada persis di depan Lamban Balak, Rumah Dinas Bupati Tanggamus, akibat terjangan banjir yang terjadi pada Jum’at malam (10/1/2025).
Runtuhnya dinding beton sepanjang 15 meter itu memaksa satuan kerja terkait untuk membatalkan rundown opening seremonial peresmian sampai proses perbaikan RTH rampung.
Diungkap Mega, dibalik pembangunan Taman Kota Ir Soekarno Kotaagung, terdapat kisah sejarah yang bisa menjadi inspirasi dan pembelajaran bagi generasi muda.
Ia menyebut, konsep penataan taman kota berangkat dari sejarah awal berdirinya Kecamatan Kotaagung yang merupakan ibukota Kabupaten Begawi Jejama.
Selain itu, pendirian patung Presiden Soekarno dan penamaan taman kota yang menggunakan nama sang proklamator pun tidak terlepas dari riwayat sejarah yang mencatat bahwa presiden pertama itu pernah datang dan berpidato di area taman kota.
“Taman kota yang sedang dibangun sekarang ini untuk pengingat bagi kita dan generasi gen Z jika Presiden Soekarno sekitar tahun 1948 pernah berpidato di tempat itu,”ucap Mega.
Ia menerangkan, dulunya Kecamatan Kotaagung, merupakan wilayah pertama di Kabupaten Tanggamus yang dimasuki kolonial Belanda pada tahun 1889.
Kala itu, lanjut Mega, Kecamatan Kotaagung, menjadi wilayah singgah dengan perkembangan yang sangat pesat.
“Kotaagung ini dulunya memiliki pemerintahan sendiri yang dipimpin oleh seorang controller,”terangnya.
Kotaagung, kata Mega, memiliki nilai-nilai budaya dan sejarah yang signifikan. Sehingga, dalam upaya melakukan penataan dan pengembangannya diperlukan strategi yang tepat.
“Perkembangan Kotaagung mulai dari masa kolonial, kemerdekaan, hingga era reformasi dan otonomi daerah dengan terbentuknya Kabupaten Tanggamus telah menyimpan banyak cerita dan sejarah,” ujarnya.
Dalam pembangunan RTH, lanjutnya, menerapkan strategi konsep pengembangan kawasan agro minapolitan, konsep resilient liveable city atau konsep kota yang tangguh dan layak huni, konsep creative and inovatif city atau konsep kota kreatif dan inovatif dan konsep creative and heritage tourism atau konsep bangunan sejarah.
Sebab itu, ia menilai dengan dibangunnya taman kota di tengah-tengah jantung ibukota, akan semakin menumbuhkembangkan kawasan perkotaan Kotaagung menjadi pusat kota yang kreatif dan berkelanjutan.
“Dampak lainnya yang akan dirasakan ialah masyarakat memiliki ruang rekreasi, sekaligus tempat interaksi yang mengedukasi,”tutupnya. (Denny)